Blog featuring asian fanfiction and etc.

Saturday 26 November 2011

Loving You Until Die

hello readers.. ini ff cast nya sahabat author dan cerita-cerita selanjutnya nanti juga cast nya para sahabat author bersama bias nya masing-masing di super junior. Tapi karena nama di samarkan jadi kalian boleh anggep castnya kalian atau siapapun..
story..


________________________________________________________________________


Author : Pepita Karina
Title : Loving You Until Die
Cast : -Kim Ryeowook (Super Junior)
          -Youndaen Ho (author's friend)
          -Lee Jonghyun (CN Blue)
          -Kim Youngjin
          -Im Yoona (SNSD)
          -Kim Jongwoon/Yesung (Super Junior)
          -Lee Hyukjae/Eunhyuk (Super Junior)
Rating : G
Genre : Romance, Angst
Category : Oneshoot __________________________________________________



'Hoyoun POV'


Aigoo, dimana hair dryer ku? ini sudah hampir jam sembilan pagi. Aku tidak boleh terlambat menata rambut Jonghyun. Kalau terlambat dia pasti akan marah-marah!


Namaku Youndaen Ho, teman-temanku biasa memanggilku Hoyoun. Aku adalah seorang hair styling artist, khususnya hair styling Jonghyun. Ya, dia adalah gitaris grup band CN Blue yang ganteng itu, tapi sayang dia itu seperti anak-anak. Sedikit-sedikit ngambek, huhhh aku jadi merasa seperti baby sitter nya.


"Ya!!! Hoyoun-ah!!! kenapa kau lama sekali? kau tau ini sudah jam berapa? ini sudah pukul 9.10!! kenapa kau tidak bisa tepat waktu?" benar dugaanku! dia pasti akan marah-marah.. hahhh padahal kan aku cuma terlambat 10 menit
"mianhae Jonghyun-ssi. Tadi aku harus mencari hair dryer ku dulu. Nanti kalau aku datang tanpa membawa hair dryer kan juga percuma! nanti aku mengeringkan rambutmu dengan apa??" aku berusaha memasang tampang memelas agar dia sedikit kasihan padaku, ahhh tapi usahaku sia-sia!
"asshhh alasan saja kau! ayo cepat sekarang benahi rambutku! show akan dimulai 30 menit lagi!!!" Jonghyun berjalan meninggalkanku. Aku hanya mendengus kesal lalu mengikutinya. 3 jam berlalu. Aku menunggu Jonghyun sampai selesai show karena setelah ini aku masih harus menata rambutnya lagi. Dia paling tidak suka memakai hairspray jadi biasanya setelah selesai show seperti ini dia memintaku untuk mengeramasinya lagi atau memberi rambutnya treatment. Dasar namja centil!


"Ya! kenapa dengan wajahmu? suntuk sekali?" tanya seorang namja tiba-tiba. Kim Ryeowook. Dia habis berduet dengan Jonghyun tadi saat show
"ahh... Ryeowook-ah, gwaencanha" jawabku sambil tersenyum sekilas. Aku dan Ryeowook sudah berteman akrab jadi aku tidak memanggilnya dengan sapaan ssi seperti saat aku memanggil Jonghyun
"neo gwaencanha anira? sepertinya kau sedang bad mood. Ada apa?" tanyanya yang kini duduk disebelahku
"biasa... Jonghyun" aku mendengus lagi. Terdengar Ryeowook menghembuskan nafas berat
"ahhh Jonhyun lagi. Kau ini... sudahlah. Kau seperti tidak tau sifatnya saja. Dia itu kan memang kekanak-kanakan. Memang ada apa lagi dengannya hari ini?" tanya nya seraya mengacak rambutku dan tersenyum
"dia memarahiku karena aku terlambat 10 menit. Padahal aku terlambat karena mencari hair dryerku." aku mengerucutkan bibirku. Besok Jonghyun dan Ryeowook ada show di Tokyo, otomatis aku juga ikut kesana. Inilah yang ku suka dari pekerjaanku, selain bisa bertemu artis artis tampan aku juga bisa sekalian ke luar negeri, hahaha.


"Aigooo.... benda ini berat sekali" aku sedang mengangkat pakaian para artis yang beratnya, beuhhhhh tidak ketulungan. Jahat sekali menejer Kim itu, tega menyuruh seorang yeoja mengangkat barang-barang seberat ini sendirian.
"Sini biar ku bantu" tiba-tiba saja Jonghyun datang dan membantuku mengangkat sebagian baju-baju ini
"ahhh... tidak usah Jonghyun-ssi... aku bisa melakukannya sendiri. Kau kan akan show nanti, kau harus jaga staminamu" kataku tak enak
"hei, kau menghinaku? aku ini laki-laki, tenagaku lebih banyak darimu. Benda cuma seberat ini tidak akan menghabiskan tenagaku." baru saja aku mau terpesona dengannya karena dia begitu tampan jika memperlakukanku seperti ini, tapi dia malah ketus seperti itu
"mianhae Jonghyun-ssi"
"sampai kapan kau akan terus memanggilku dengan sebutan seperti itu? kita ini sudah cukup lama kenal" 
aku terbelalak mendengar ucapannya
"lalu aku harus memanggilmu apa?"
"ya terserah kau saja... panggil oppa atau apa"
"tch... umur kita bahkan sama, untuk apa aku memanggilmu oppa?"
"ya kalau begitu terserah kau saja mau memanggilku apa. Tapi jangan memanggilku dengan sebutan yang jelek" ancamnya. Setelah show usai, seperti biasa aku membenahi rambut Jonghyun lagi. Tapi entah kenapa saat ini perasaanku aneh ketika membenahi rambutnya. Kurasakan detak jantungku berdetak 5 kali lebih cepat dari biasanya, aku juga grogi ketika berada di dekatnya. Ada apa ini? ada apa dengan diriku? ada apa Youndaen Ho??
"Kau kenapa? apa kau sakit?" tanya Jonghyun tiba-tiba dan menempelkan punggung tangannya di dahiku. Jantungku kembali berdebar-debar hebat. Dengan wajah speechless ku aku menggeleng. Besok kami sudah harus pulang ke Seoul dan kebetulan besok free, jadi aku bisa istirahat seharian dan bersenang-senang. Biasanya saat waktu senggang seperti ini, aku, Jonghyun, dan Ryeowook pergi bersama. Sekedar jalan-jalan atau makan di H&G.


'Hoyoun POV end'


'Ryeowook POV'


Hari ini aku, Jonghyun, dan Hoyoun pergi makan di H&G. Ku perhatikan Hoyoun dari kemarin saat di Tokyo sampai sekarang aneh sekali, tidak biasanya. Biasanya dia sangat ceria, tapi kali ini ku lihat dia begitu tegang.


"Ahh... Youngjin. Dimana hyung mu itu? Yesung?" tanyaku pada Youngjin adik laki-laki Yesung ketika aku sudah sampai di H&G. Meskipun sudah menjadi artis, tapi Yesung sahabatku ini tidak pernah melupakan restorannya. Untung dia memiliki adik yang bisa ia percaya untuk mengelola restorannya
"Seminggu ini Yesung hyung tidak pernah kemari. Dia hanya menanyakan kabar H&G lewat telfon. Mungkin dia terlalu sibuk" jawabnya yang membawa catatan untuk menulis pesananku.


Ku lihat selama menunggu makanan datang, Hoyoun hanya diam. Padahal biasanya dia selalu membuat lelucon-lelucon yang tidak lucu, tapi jika dia tidak sedang melucu, tingkahnya malah membuatku tertawa. Dari tadi yang bicara malah Jonghyun. Setelah selesai makan, Jonghyun pergi ke kamar kecil. Ku manfaatkan kesempatan ini untuk berbicara dengan Hoyoun.


"Hoyoun-ah.. kau kenapa?" tanya ku
"oh..? aku? aku tidak apa-apa"
'lalu kenapa dari kemarin kau terlihat tegang?"
"tegang? ahhh aku biasa saja kok!"
"jangan berbohong! aku memperhatikanmu"
"mmm.... bagaimana ya?" wajahnya terlihat gelisah sekarang
"ada apa?"
"tapi berjanjilah kau tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun!"
"ne... yaksokhae'
"mm... begini... aku... entah kenapa dari kemarin rasanya aku merasa aneh saat berada di dekat Jonghyun. Tapi sepertinya... aku mulai menyukainya"
HAH???? Hoyoun menyukai Jonghyun? benarkah itu? kenapa rasanya aku tidak rela jika Hoyoun menyukainya? bukankah aku berjanji pada diriku sendiri agar aku tidak menyukai Hoyoun? tapi sepertinya aku tidak bisa melakukan itu. Aku memang menyukai Hoyoun.
"Mwoya??? kau... menyukai Jonghyun?" tanyaku kaget
"ne... tapi ku mohon jangan katakan pada Jonghyun. Dan satu lagi.... bisakah kau... membantuku? bagaimana kriteria wanita yang di sukai Jonghyun?"
sejenak aku terdiam, namun aku memasang wajah sumringah palsuku
"ne, aku pasti akan membantumu. Jangan khawatir" aku menunjukkan senyum palsuku. Menyakitkan ternyata mendengar orang yang kau cintai mengatakan kalau dia menyukai orang lain.


Seminggu ini aku dan Hoyoun selalu bersama karena kepentingan 'bisnis' kami. Aku selalu menyelidiki apa saja tentang Jonghyun. Karena dia sahabatku itu jadi mempermudahku untuk mencari tau tentang dirinya meskipun aku melakukan ini semua dengan terpaksa. Malam ini aku dan Hoyoun pergi sebuah cafe berbintang (maksudnya berkelas) di daerah sekitar apartemenku dan Super Junior.


"Eottohke Ryeowook-ah? kau dapat informasi apa saja?" tanya nya tak sabaran
"mm.... sebetulnya aku tidak tega mengatakan ini tapi... aku harus mengatakannya"
"mwo? mwoya Ryeowook-ah? marhaebwa!"
"ku pikir.... Jonghyun sedang dekat dengan Yoona" kataku
"Yoona?" tanya nya menyelidik
"ne.. Im Yoona.. Yoona SNSD" jawabku meyakinkannya. Wajahnya terlihat murung
"kau tau dari mana?"
"4 hari ini aku sering memergokinya sedang bertelfon dengan Yoona. Ku pikir hanya membicarakan kerjaan, tapi ketika itu aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dan aku mendengar Jonghyun mengatakan Bogosipeo dan sepertinya Yoona mengatakan Nado bogosipeo. Maaf, tapi ini sesuai dengan apa yang ku selidiki selama ini"
"ne Ryeowook-ah... kau tak perlu meminta maaf." wajahnya terlihat sangat sedih. Aku merasa bersalah mengatakan ini padanya.
Saat kami akan pulang, Hoyoun hampir saja terjatuh. Untung aku langsung menangkap tubuhnya..


'Ryeowook POV end'


'Hoyoun POV'


Ketika kami akan pulang, baru saja aku berdiri dari kursi tiba-tiba saja kepalaku terasa pusing dan aku hampir terjatuh. Untung saja ada Ryeowook yang menangkapku
"neo gwaencanha?" tanya nya panik dengan masih mendekap tubuhku. Dengan senyum paksa aku menjawabnya
"ne.. gwaencanha Ryeowook-ah"
"tapi kau kelihatan tidak sehat.. kita ke dokter saja ya"
"ahh ani .. ani! aku baik-baik saja Ryeowook-ah.. sungguh. Aku cuma sedikit pusing saja"
"benarkah?"
"ne.."
"baiklah kalau begitu... aku tidak ingin kau kenapa-napa jadi aku antar kau pulang ya sampai rumah" aku hanya mengangguk setuju karena biasanya saat kami pergi seperti ini Ryeowook selalu mengantar sampai di stasiun MRT, tidak pernah mengantarku sampai ke rumah karena rumahku yang jauh dari mana-mana.


'Hoyoun POV end'


'Ryeowook POV'


Ku lihat selama perjalanan menuju rumahnya, Hoyoun tertidur pulas. Kelihatannya dia kelelahan karena dari kemarin jadwal kami memang padat sekali. Ku pandangi wajahnya yang tertidur, cantik.. bagaimana bisa aku membiarkannya bersama namja lain? aku tidak akan bisa melihatnya jika suatu saat nanti dia bersama Jonghyun. Asshhh eottohke? Kim Ryeowook! ayolah berpikir jernih!


'Ryeowook POV end'


'Hoyoun POV'


Kurasakan mobil Ryeowook berhenti. Segera ku buka mataku. Ryeowook langsung melihat ke arahku
"Sudah sampai?" tanya ku dengan suara parau ku
"ne... kita sudah sampai. Ayo ku antar masuk"
"ahhh ani Ryeoowok-ah. Biar aku masuk sendiri"
"ani... aku akan memastikamu baik-baik saja sampai masuk ke dalam rumahmu"
"aku tidak apa-apa Ryeowook-ah..."
"ayo masuk.." belum selesai aku bicara Ryeowook segera membukakan pintu mobilnya dan mengantarku sampai masuk ke dalam rumah. Hahhh namja ini terlalu baik, tapi entah kenapa aku tetap menyukai Jonghyun yang dingin seperti itu.
"Jeongmal gomawo Ryeowook-ah... kau benar-benar menjagaku hari ini" kataku setelah kami berada di dalam rumah
"ne... itu karena kau sedang sakit jadi aku harus benar-benar menjagamu" Ryeowook tersenyum padaku
"kau tidak mau minum dulu sebentar?" tawarku
"ani.. kau kan sedang sakit lagi pula ini sudah malam. Aku pulang saja.."
"baiklah... hati-hati dijalan"
"ne... jalja"
"jaljayo.." aku pun melambaikan tanganku padanya.


'Hoyoun POV end'


'Ryeowook POV'


Aku benar-benar senang hari ini karena bisa sedekat ini dengan Hoyoun. Tidak biasanya aku seperti ini. Ingin rasanya aku katakan pada Hoyoun bahwa aku menyukainya.. ahhh tidak, bukan menyukainya, aku mencintainya, sangat mencintainya. Tapi apa daya ku? dia menyukai Jonghyun. Kenapa harus Jonghyun yang dia sukai? sahabatku sendiri!


'Ryeowook POV end'




***

'Jonghyun POV'

Kurasakan ada seseorang di sebelahku. Ryeowook. Sepertinya tadi malam dia pulang terlalu larut sampai dia menginap di dormku. Yaa dia sudah biasa berkunjung ke dormku dan dia pun sudah hafal passsword dormku. Tapi tumben sekali dia belum bangun? biasanya dia selalu bangun duluan dari pada aku. Kelihatannya dia kelelahan, kalau begitu pagi ini ku buatkan saja sarapan untuk kami.

"Kau yang buat ini semua?" tiba-tiba saja Ryeowook sudah berada di meja makan ketika aku tengah memasak. Sebetulnya aku tidak bisa memasak tapi aku melihat dari buku resep masakan saja
"ne.. kau sudah bangun?"
"hmm.... bukankah kau tidak bisa memasak?"
"haha... ne, aku melihat dari buku masakan ini" jawabku sembari meletakkan sepiring Kimbab di meja makan.

'Jonghyun POV end'

'Ryeowook POV'

Aku pun melahap satu Kimbab buatannya..

"Eottohke? tidak enak ya?" tanya nya dengan wajah tak enak
"mm.... enak..." jawabku denagn senyum memaksa. Astaga.... rasanya lidahku menciut. Asin sekali Kimbab ini
"benarkah?"
"ne.. hanya saja, sedikit keasinan" jawabku sambil terus memakan kimbab nya untuk menghormatinya yang sudah susah payah membuat kimbab ini. Hahhh belajar dari kesalahan Kim Ryeowook! jangan pernah biarkan Jonghyun bangun lebih awal darimu atau selamanya kau akan memakan masakan yang membuatmu sakit perut!


Hari ini Hoyoun memintaku untuk mendekatkannya pada Jonghyun, jadi ku putuskan untuk mengajak mereka berdua ke sebuah tempat yang bersuasana romantis. Rencana semua sudah ku atur, tinggal menjalankannya saja.


"Ya Ryeowook-ah... untuk apa kau mengajak kami ke tempat seperti ini? seperti anak kecil saja? lagi pula berbahaya kalau kita ke tempat ramai seperti ini! orang-orang akan mengenali kita!" gerutu Jonghyun karena aku membawanya ke sebuah tempat wahana permainan sambil memakai kacamata hitam dan baju panjang agar tidak ketahuan orang-orang
"gwaencanha Jonghyun-ah! ini bukan tempat permainan biasa! tempat ini adalah tempat permainana berkelas, jadi yang masuk ke sini pati juga orang-orang berkelas! kau lihat disana! ada Goo Hara dan Junhyung! mereka saja berani terang-terangan kemari" kataku sambil menunjuk Hara dan Junhyung yang sedang asik jalan berduaan. Jonghyun hanya menghembuskan nafas berat dan akhirnya dia berani untuk melepas peralatan menyamarnya. Kami bertiga menaiki banyak wahana, tentu saja aku sering memberikan waktu berdua untuk Hoyoun dan Jonghyun meskipun hatiku terasa sakit dan tidak ikhlas melihat mereka berdua.


'Ryeowook POV end'


'Hoyoun POV'


Barusan Ryeowook pergi ke kamar mandi. Aku tau, ini pasti salah satu bagian dari rencananya untuk mendekatkanku dengan Jonghyun. Gomawo Ryeowook-ah ^^. Aku dan Jonghyun kini sudah berada diluar tempat permainan.


"Aisshh kemana anak itu? lama sekali pergi ke kamar mandi?" gerutu Jonghyun
"sabarlah..pasti sebentar lagi dia keluar" kataku agar dia bersabar. Kami masih menunggu Ryeowook dari kamar kecil. Apakah dia pulang dan membiarkaknku berdua dengan Jonghyun?
"Jonghyun-ah... kau mau minum tidak? biar aku beli disana" kataku sambil menunjuk sebuah tempat jual minuman dingin
"teserah" jawabnya singkat dan aku memutuskan untuk membeli minuman. Ketika aku sudah 6 meter dari Jonghyun, tiba-tiba saja dua orang tak dikenal dengan kasar merebut tasku tapi aku menahannya
"ayo cepat serahkan barang-barang mu!" kata namja itu
"aniya!!!! aku tidak mau! lepaskan!!! TOLONG!!!!" karena ketakutan aku pun berteriak minta tolong dan ternyata teriakan ku itu membuat namja yang satunya geram dan dia menyayat tanganku dengan pisau
"AARRGHHH!!" teriakku. Untung saja Jonghyun segera datang dan menolongku dari dua penjahat itu dan dengan sekali pukulan kedua penjahat itu segera kabur melarikan diri dengan tangan kosong. Karena jalanan cukup sepi, jadi tidak terlalu membahayakan dengan keberadaan Jonghyun yang tidak menyamar tapi tidak menutup kemungkinan kalau akan banyak penjahat di daerah ini
"Hoyoun-ah!! gwaencanha?" tanya nya panik. Aku meringis kesakitan memegang kananku yang berdarah
"ayo ikut aku! aku akan membelikanmu perban!" aku pun mengikuti Jonghyun. Sementara tanganku ditutupi oleh jaket milik Jonghyun. Selesai dari apotek, Jonghyun segera mencari tempat kosong dan aman.
"Kemarikan tanganmu!" Jonghyun langsung mengambil tanganku ke pangkuannya dan memberi tanganku dengan obat merah lalu memperbannya
"sudah. Lain kali hati-hati!" katanya masih dengan wajah khawatirnya
"ne.. mianhae" kataku menyesal
"ayo kita susul Ryeowook. Dia pasti sudah menunggu kita!" ajaknya. Sepanjang perjalanan, Jonghyun terus menggenggam tanganku
"Jonghyun-ah... aku bisa jalan sendiri tanpa perlu kau gandeng!" kataku sambil berusaha melepaskan genggamannya
"aniya!! aku tidak akan melepaskanmu! aku tidak mau kejadian seperti tadi terulang lagi"
"baiklah... tapi jangan keras-keras! kau ini berlebihan!" gerutuku. Akhirnya dia mengendurkan genggaman tangannya. Aku sedikit tersenyum karena Jonghyun sebegitu khawatirnya padaku. Sekali lagi gomawo Kim Ryeowook! kau benar-benar teman yang baik!


'Hoyoun POV end'


***

'Ryeowook POV'

Sudah setengah jam aku mencari Jonghyun dan Hoyoun tapi tidak ketemu juga. Sebenarnya dimana mereka? di telfon dua-dua nya sama-sama tidak diangkat sampai akhirnya ada seorang namja memanggilku
"Ryeowook-ah!!"
"Jonghyun? Hoyoun? kemana saja kalian?" tanyaku ketika melihat Jonghyun dan Hoyoun. Aku sedikit cemburu melihat mereka berpegangan tangan
"Ryeowook-ah! tadi ada kejadian mengerikan!" kata Jonghyun sambil terngah-engah
"kejadian apa?"
"Hoyoun hampir saja kecopetan, tangannya pun sempat di lukai oleh penjahat itu tapi aku langsung datang dan menolong Hoyoun"
Mwo? Hoyoun terluka?
"Lalu? bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya ku khawatir sambil memegang tangan Hoyoun
"gwaencanha Ryeowook-ah.. untung saja tadi ada Jonghyun dan dia segera mengobati luka ku. Sekarang aku sudah tidak apa-apa. Jangan khawatirkan aku" jawab Hoyoun yang masih sempat-sempat nya tersenyum.
"Hahhh syukurlah kau baik-baik saja. Lain kali kau harus lebih hati-hati lagi Hoyoun-ah!"
Kenapa harus Jonghyun yang menolongnya? kenapa bukan aku? seharusnya aku ada di sisi Hoyoun saat dia sedang dalam bahaya seperti ini! ahhh aku menyesal tadi meninggalkan mereka berdua.

Sebulan terlewati sudah, Hoyoun dan Jonghyun semakin dekat saja. Hahhhh pupus lah sudah harapanku. Tidak ada lagi kesempatan untukku sekarang. Hoyoun-ah... aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu.

"Ryeowook-ah... hari ini Jonghyun mengajakku untuk makan malam di restoran. Kau ikut ya?" ajak Hoyoun
"ahhh ani... kan kau yang diajak. Aku kan tidak diajak." kataku sembari tersenyum kecut
"ya.. Kim Ryeowook! ada apa dengan mu? kita bertiga ini sudah lama berteman! kenapa jadi canggung seperti itu? ahhh aku tau, kau tidak mau menggangguku dan Jonghyun kan? tenang saja! tidak akan mengganggu kok" katanya membalas senyumanku. Bukan aku takut mengganggu mereka tapi aku takut melihat mereka. Takut kalau aku akan menangis. Akhirnya aku menemani Hoyoun makan malam dengan terpaksa.

'Ryeowook POV end'

'Hoyoun POV'

"Annyeong Jonghyun..." sapaku ramah ketika sudah sampai di restoran yang Jonghyun maksud
"annyeong.. wahhh kalian akhirnya datang juga" Jonghyun mempersilakan kami untuk duduk
"tumben sekali mengajak makan malam di restoran seperti ini?" tanyaku heran karena tidak biasanya Jonghyun mengajak makan malam di restoran mahal seperti ini
"mm... gwaencanha, nanti kau akan tau sendiri" jawabnya dengan senyum penuh kegembiraan. 10 menit kami mengobrol sampai akhirnya ada seseorang datang menghampiri meja kami
"Annyeong haseyo..." sapa orang itu
"Ahh... Yoona... kau sudah datang" Jonghyun berdiri dan cipika cipiki dengannya. WHAT??? Yoona?? untuk apa dia kesini?
"mm... teman-teman, sebenarnya aku mengundang kalian kesini karena... aku ingin mengumumkan bahwa aku dan Yoona bulan depan akan menikah... Ku harap kalian datang ke pernikahan kami ya" Jonghyun tersenyum dengan gembira sembari menggenggam tangan Yoona di sebelahnya. OMO!!! apa yang baru saja dia katakan? dia akan menikah dengan Yoona??? apa aku tidak salah dengar?
"mwo..mwoya? kau... akan menikah?" tanyaku ragu
"ne... mian selama ini aku menyembunyikan hubunganku dengan Yoona, karena aku tidak ingin para fans ku kecewa denganku"
"ohh... begitu ya..." aku tersenyum paksa. Ahh... Jonghyun-ah, kenapa kau tak katakan ini dari awal? kau tau? kau sudah mengecewakanku!!

'Hoyoun POV end'

'Ryeowook POV'

Ku lirik Hoyoun. Kelihatannya dia sangat sedih mendengar ini. Aku pun sahabat Jonghyun sendiri tidak tau mengenai ini. Dia sama sekali tak pernah cerita padaku kalau dia berpacaran dengan Yoona dan merencanakan pernikahan ini! Ingin rasanya aku memeluk Hoyoun sekarang dan menenangkannya. Ingin rasanya aku mengatakan bahwa aku mencintainya. Ingin rasanya aku mengatakan bahwa masih ada aku yang menyanyangi nya. Makan malam pun berakhir. Jonghyun dan Yoona pulang bersama dan Aku pulang mengantar Hoyoun ke rumahnya. Sampai di mobil ku lihat Hoyoun terisak.
"Uljima Hoyoun-ah.." aku menyodorkan sapu tanganku padanya. Dia bergeming, hanya suara tangis yang keluar dari mulutnya. Mungkin dia terlalu shock dengan ini. Aku pun memeluknya untuk menenangkannya.
"Uljima Youndaen Ho!" aku langsung mensejajarkan wajahku dengan wajahnya
"Dengarkan aku! mungkin kau tidak pernah menyadari, bahwa ada seseorang yang sangat mencintaimu. Orang itu bahkan menangis ketika melihatmu menangisi Jonghyun"
Hoyoun menatapku bingung
"nugu?"
"aku.."
terlihat jelas mata Hoyoun melebar karena kaget mendengar pernyataanku
"aku lah orang itu. Aku yang mencintaimu, aku yang menangisimu."
Hoyoun langsung mendorong tubuhku
"Ryeowook-ah! dalam keadaan seperti ini bahkan kau masih sempat-sempat nya bilang cinta padaku? kau tau? hatiku masih sangat sakit mendengar Jonghyun akan menikah dengan Yoona!" Hoyoun langsung keluar dari mobilku dan secepat kilat mencari taxi. Aku ingin mengejarnya, tapi terlambat! dia keburu pergi. Mianhae Hoyoun-ah.. aku benar-benar mencintaimu!

Sudah tiga hari aku tidak bertemu dengan Hoyoun dan Jonghyun. Mungkin setelah mengatakan akan menikah, Jonghyun bisa bebas bersama Yoona. Tapi Hoyoun? dia masih marah padaku. Akhirnya aku berniat untuk bermain futsal saja dengan Yesung.

"Ya! Ryeowook-ah! kenapa wajahmu murung seperti itu?" tanya Yesung padaku yang sedang memakai sepatu futsal
"gwaencanha.. aku baik-baik saja."
"baiklah.. kalau begitu ayo cepat kita main!"
aku dan Yesung pun turun ke lapangan untuk bermian futsal dengan para member SHINee. Permainan sudah setengah jalan, seperti biasa aku selalu menjadi kipper. Hari ini aku begitu lemas dan tidak konsentrasi bermain. Ketika aku lengah, ternyata Key menendang bola ke arahku dan bola itu dengan keras mengenai perutku hingga aku terjatuh lemas. Semua orang langsung mengerubungiku termasuk Yesung.
"Ryeowook-ah... kau baik-baik saja?" tanya Yesung. Aku banyak mengeluarkan darah dari mulutku akibat bola itu
"Yesung-ah..." panggilku dengan suara lirih "tolong katakan... pada Hoyoun... aku... aku mencintainya... aku ingin dia tau.... isi hatiku padanya..... untuk yang... terkahir.." nafasku tak beraturan akibat menahan sakit di perutku
"RYEOWOOK-AH!!! kau tak boleh berkata seperti itu!! kau pasti akan baik-baik saja! Hey kalian!!! jangan diam saja seperti patung!! cepat panggilkan ambulance!!!" itu adalah kata-kata terkhir Yesung yang ku dengar sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

'Ryeowook POV end'

'Hoyoun POV'

Aku rasa aku salah telah berkata kasar pada Ryeowook waktu itu. Dia kan tidak salah apa-apa! kenapa aku malah membentaknya? kurasa aku harus minta maaf padanya. Ketika aku keluar rumah akan menuju dorm Super Junior untuk menemui Ryeowook, aku melihat ada sebuah kotak warna hitam yang agak besar. Kubuka kotak itu dan ternyata didalamnya masih ada kotak lagi dan seterusnya seperti itu sampai aku lelah sendiri membukanya. Akhirnya ini sudah kotak terakhir, ternyata hanya sebuah kotak kecil namun ketika kubuka isinya.... sebuah kalung perak yang indah. Ku lihat siapa pengirimnya.. ternyata dari Ryeowook, dia hanya menuliskan di kertas itu "Saranghae Youndaen Ho..." aku tersenyum melihatnya dan segera aku mengunci pintu rumahku untuk pergi ke dorm Super Junior. Sesampainya disana tidak ada orang. Hanya ada Eunhyuk sendirian di dorm. Ketika Eunhyuk membukakan pintu dia langsung menyeretku masuk kedalam dorm
"Hoyoun-ah... kebetulan sekali kau datang!" katanya dengan tergesa-gesa
"memangnya ada apa?" tanya ku bingung
"barusan Yesung hyung menelfonku. Dia menyuruhku untuk memberi tahukan mu kalau Ryeowook dirumah sakit sekarang!"
"MWO??? rumah sakit? memang dia kenapa?" aku mulai khawatir
"Yesung hyung bilang tadi Ryeowook bermain futsal dan perutnya terkena bola sangat kencang. Katanya usus Ryeowook kena dan dia pendarahan. Lebih baik sekarang juga kau kesana!" suruh Hyuk. Aku pun dengan cepat berlari mencari taxi untuk ke rumah sakit. Sesampainya disana aku sudah melihat Yesung oppa dan Jonghyun yang menunggu di luar
"Oppa! bagaiaman keadaan Ryeowook?" tanyaku cemas. Ku lihat raut wajah mereka berdua yang juga khawatir
"entahlah.. dokter belum keluar dari kamar Ryeowook. Kita  berdoa saja semoga Ryeowook tidak kenapa-napa" jawab Yesung. Setelah sejam menunggu, dokter pun keluar. Kami bertiga langsung berdiri
"bagaimana seonsaengnim?" tanya ku tak sabaran
"keadaan Kim Ryeowook kini cukup parah bahkan kritis. Ususnya robek akibat tendangan bola itu. Kami sudah menjahit bagian ususnya tapi saya sendiri tidak bisa menjamin kapan pasien ini akan benar-benar sembuh"
aku merasa ingin menangis mendengar penjelasan dokter
"kalau begitu apakah kami sekarang boleh menengoknya?" tanya Jonghyun
"boleh.. tapi kalian tidak boleh mengganggu dan jika dia sudah siuman tidak boleh banyak diajak bicara"
"ne seonsaengnim" kami menjawab serempak dan langsung masuk ke kamar Ryeowook. Ku lihat tubuh Ryeowook yang di penuhi banyak selang. Aku tidak sanggup melihat keadaannya sekarang. Benar-benar menyakitkan
"Ryeowook-ah... kenapa bisa begini??" aku mulai menangis memandangi tubuhnya yang rapuh
"sudah Hoyoun-ah... jangan menangis" Yesung oppa berusaha menenangkanku
"yakinlah... Ryeowook pasti akan sembuh" tambah Jonghyun.

Tak henti-hentinya aku menangisi Ryeowook selama sebulan karena dia tak kunjung membuka matanya. Aku tak sanggup melihat kabar di media massa tentang Ryeowook. Ryeowook-ah... ku mohon bangunlah.. aku membutuhkanmu, dan kurasa.. aku juga mulai mencintaimu. Maafkan aku telah berkata kasar padamu. Ryeowook-ah... saranghaeyo.

"Ryeowook... kapan kau akan membuka matamu?" tanyaku seperti orang bodoh karena bertanya pada makhluk yang tak sadar. Selama di rumah sakit, aku selalu merawat Ryeowook serta menggantikan sarung tangannya. Aku bahkan sudah merajutkan banyak sarung tangan yang lucu untuknya. Ketika aku sedang memandanginya, tiba-tiba saja alat pendeteksi detak jantung Ryeowook berubah menjadi lurus dan bunyinya pun tidak lagi nit nit nit nit tapi niiiiiiiiiiiitttttt. Aku langsung panik dan memanggil dokter. Dokter segera mengambil alat pemacu jantung untuk Ryeowook. Aku kembali menangis melihat pemandangan ini. Ya tuhan.... selamatkan Ryeowook. Aku benar-benar mencintainya.

"Maaf nona.." dokter itu pun terlihat kecewa. Dari raut wajahnya aku sudah bisa mengartikan keadaan ini. Aku berteriak sejadi-jadinya
"RYEOWOOK!!!!!!" aku memeluknya. Tak rela menerima kenyataan pahit ini. Tapi sepertinya tuhan berkata lain. Keajaiban itu muncul. Ryeowook perlahan membuka matanya. Ku pikir alat pendeteksi detak jantung itu rusak. Ahhh aku tak peduli masalah itu, yang penting sekarang Ryeowook telah membuka matanya
"Ryeowook-ah?? kau??" aku terbelalak melihatnya. Dokter pun tidak dapat menjelaskan ini semua
"Hoyoun-ah..." Ryeowook memegang pipiku. Aku langsung memegang tangannya, menahannya agar tetap pada posisinya
"ne Ryeowook-ah... ne oppa! ini aku Hoyoun!" kini sedikit-sedikit aku mulai bisa tersenyum meskipun dalam keadaan menangis. Teman-teman Super Junior termasuk Jonghyun langsung mengunjungi Ryeowook karena tak percaya dengan ceritaku.

***

Lama menunggu Ryeowook untuk pulih, akhirnya dokter membolehkannya untuk pulang. Aku senang bukan main. Selama perjalanan menuju rumah aku terus menggenggam tangan Ryeowook.

"Sungguh itu benar-benar keajaiban oppa! ku pikir waktu itu kau sudah..." aku tak sanggup melanjutkan kalimat ini
"ne... tapi sejak kapan kau memanggilku oppa?" tanya nya meledekku
"sejak aku.... menyukaimu" Ryeowook terlihat kaget
"mwo?? jadi kau?? juga mneyukaiku??"
"bukan menyukai lagi, tapi mencintaimu. Sangat sangat mencintaimu oppa" aku langsung memeluknya "dan aku tidak mau lagi kehilanganmu. Kau membuatku khawatir".

'Hoyoun POV end'

'Ryeowook POV'

Ku balas pelukan Hoyoun erat. Akhirnya dia menyadari kalau aku mencintainya? Kami pun sampai di rumahku. Aku sengaja tidak pulang ke dorm. Aku ingin pulang kerumahku.

"Hati-hati oppa!" Hoyoun membantuku duduk
"Hoyoun-ah.." panggilku
"ne?"
"mm... tidak apa. Aku merindukanmu" aku tersenyum manis padanya dan dia pun membalas senyumanku.

Setelah aku benar-benar pulih aku kembali beraktifitas seperti biasa. Aku kembali tour ke penjuru benua Asia untuk SuShow4. Akhirnya Super Junior telah menyelesaikan ss4. Aku lega karena setelah ini Super Junior akan hiatus lama dan aku akan punya banyak waktu luang.

Sore ini aku membawa Hoyoun ke sebuah resort. Disana ada kolam renang besar yang sudah ku sewa.

'Ryeowook POV end'

'Hoyoun POV'

"Hoyoun-ah... lihatlah kebawah" pinta Ryeowok padaku. Aku langsung kaget melihat kolam renang itu yang di penuhi lilin berbentuk mawar dan membentuk kata "Stay With Me Forever"
"Oppa.... apa ini semua?"
"kau mau kan mendampingi ku selamanya?" tanya Ryeowook seraya meraih tanganku dan memasangkan cincin emas di jari manisku
"oppa.. kau benar-benar..." aku tak sanggup berkata-kata lagi. Aku terlalu terkejut dan bahagia
"oppa.... aku pasti akan menjadi istrimu. Aku akan menjadi ibu dan istri yang baik.." aku tersenyum bahagia. Kini aku sudah bisa melupakan Jonghyun. Jonghyun bahkan sudah memiliki bayi tampan bernama Lee Sungwon. Sekarang yang ada di hatiku hanyalah Ryeowook. Saranghaeyo Kim Ryeowook.


-The End

_________________________________________________________________________

eotte? jelek ya ceritanya? kepanjangan? atau kependekan? atau mungkin ceritanya gampang di tebak? mian kalau kurang memuaskan. Tak ada makhluk yang sempurna bukan? (?) karena kesempurnaan hanyalah milik tuhan Y.M.E (pidato dah author) jangan lupa RCL ya kawan....