Blog featuring asian fanfiction and etc.

Friday 13 July 2012

Couple (Sequel of Follower) (Part 1)

Author : Haepi Hun & PhiTao
Title : Couple
Cast : - Byun Baekhyun (Exo-K)
          - Park Hanra (author's 2nd eonnie/readers)
          - Park Chanyeol (Exo-K)
          - Kim Jongdae/Chen (Exo-M)
          - Kim Junmyun/Suho (Exo-K)
          - Kim Jongin/Kai (Exo-K)
          - Park Hyunri
          - Shin Gyungri
Rating : PG
Genre : Fantasy, Romance
Category : Chapter
__________________________________________________
1. Mysterious (1, 2-end)
2. Follower (1, 2-end)
3. Couple (1, 2, 3-end)
________________________________________________________________________









_________________________________________________________________________________

'Author POV'

"Ya! Hanra-ah.. apa kau sudah memetik lobak-lobak di kebun?" tanya Chen yang sedang membelakangi Hanra
"sudah" jawab Hanra singkat
"tumben kau rajin.. biasanya kau kan sangat malas jika di suruh.." ledek Chen sambil tertawa sekilas
"aku tidak mengerjakan apa yang kau suruh nanti di marahi, sekarang aku sudah mengerjakan apa yang kau suruh malah di ledek... sebenarnya apa mau mu?" ucap Hanra sebal yang sedang membantu ibu angkatnya mengupas apel. 

Ya, Park Hanra yang seorang putri Raja Taejong ini memang kurang beruntung nasibnya. Adik perempuannya, Park Haejang yang juga bereinkarnasi pun mendapatkan hidup yang enak. Dia bisa tinggal di kota dan mendapatkan pendidikan di sana. Kakak perempuannya, Park Byulrin baru saja melangsungkan pernikahan oleh namja tampan bernama Luhan tiga bulan yang lalu. Sedangkan dirinya? Hanya di temukan oleh sepasang suami istri petani lobak ketika dirinya di turunkan Chiyueui Shin (Dewa penyembuh) ke bumi. Tapi Hanra tetap bersyukur karena masih ada orang yang peduli padanya. 

Kedua anak laki-laki Kim ahjussi dan Kim ahjumma juga sangat baik pada Hanra, meskipun anak bungsu mereka yang bernama Kim Jongdae atau lebih akrab di sapa Chen itu selalu membuatnya jengkel. Tak jarang mereka berdua bertengkar karena hal-hal kecil. Meskipun mereka hidup di desa yang tepatnya berada di pedalaman Kota Ansan, tapi mereka tak pernah merasa kekurangan.

Kim Junmyun atau lebih akrab di sapa Suho yang merupakan kakak laki-laki Chen ini sekarang sedang bekerja di kota sebagai koki restoran di daerah Hongdae, Seoul. Setiap bulan, Suho selalu mengirimkan uang ke desa untuk orang tuanya. Suho adalah anak yang berbakti dan sangat baik hati.

Keluarga Kim tahu tentang Hanra yang merupakan bocah reinkarnasi dan putri dari Raja Taejong itu. Pertama kali tahu, keluarga Kim memang kaget tapi lama-lama mereka mulai terbiasa oleh Hanra. Bahkan Chen yang suka membuat jengkel Hanra, diam-diam memendam rasa padanya.

"Ya! Chen-ah... antarkan aku ke tempat telfon umum.." pinta Hanra
"kau mau telfon siapa?" tanya Chen yang masih asik membuat mainan yang terbuat dari bambu itu. Chen memang suka membuat mainan-mainan dari bambu seperti itu lalu menjualnya ke anak-anak yang ada di desa
"aku ingin menelfon Suho oppa, ayo cepat antarkan aku dengan sepeda mu itu.."
"memang telfon di rumah kenapa?"
"mwo? kau tanya kenapa? jelas-jelas kemarin kau merusakannya gara-gara mainan bambu mu itu!"
"jinjja? sampai rusak?"
"aisshhhh kau ini! Sudah cepat antarkan aku!".

Sesampainya di tempat telfon umum, Hanra langsung memasukkan beberapa koin dan memencet tombol nomor
"yeoboseyo? Suho oppa? ahhh... beogosippeo oppa..." Hanra pun berbicara panjang lebar dengan Suho di telfon. Chen yang mendengar pembicaraan mereka hanya mengerutkan kening karena Hanra bisa seakrab itu dengan hyungnya.

"Ya! Kenapa kau telfon lama sekali? Aku sampai kering menunggu mu!" bentak Chen yang sedang bersungut
"ck.. kau tahu? Suho oppa menawarkan kita untuk ke kota. Kita bisa bekerja di sana. Kau mau tidak?" seketika wajah Chen berubah setelah mendengar perkataan Hanra
"eo? jinjja? Geundae... mau kerja apa di kota? Kita ini kan hanya orang desa.."
"ya! Jangan pesimis dulu! Kita tidak akan tahu jika tidak mencoba"
Chen hanya manggut-manggut setuju.


Mereka berdua pun langsung meminta ijin pada Kim ahjussi dan Kim ahjumma untuk merantau ke kota bersama Suho. Kim ahjumma memang sedih karena harus kesepian nantinya tanpa Hanra dan juga Chen, tapi ia memikirkan masa depan anak-anaknya jadi dengan berat hati Kim ahjumma menyetujui rencana Chen dan Hanra yang akan bekerja di kota.


***

"Waahhhh.... ternyata Seoul itu bagus sekali ya... ckckck..." gumam Chen yang takjub melihat Kota Seoul yang begitu besar dan tentunya sangat modern. Sangat berbeda dengan di desa
"ck... kau ini.. apa kau tak pernah ke Seoul?" cibir Hanra. Chen meliriknya sekilas
"ahhh kau baru ke Seoul sekali saja sudah sombong! Itu pun untuk mendatangi pernikahan kakak mu.. tch..."
"ya! Kau lupa aku ini anak siapa? Aku putri Raja Taejong! Dulu aku juga tinggal di Seoul, tau!"
"arasseo arasseo! Tapi kau kan tinggal di Seoul saat jaman dulu! Saat Seoul masih belum ada apa-apanya di banding Ansan yang sekarang.."
"ahhhh sudah sudah! Aku kemari bukan ingin berdebat dengan mu!" Hanra langsung membawa tas-tasnya menuju Suho yang sudah menunggunya di tempat penjemputan penumpang.


***

"Ne... arasseo hyung.." Baekhyun segera menutup telfonnya. Malam ini Baekhyun ada acara makan malam untuk menyambut Kai, seorang dancer dan rapper SM entertainment, yang baru saja pulang dari Shanghai untuk promosi album barunya. Acara makan malam di adakan di rumah makan di mana Suho bekerja.

"ah... Suho hyung.." sapa Baekhyun sesampainya dia restoran. Baekhyun memang sudah kenal baik dengan Suho sebelum dia menjadi artis seperti sekarang. Karena dulu Baekhyun bertetangga dengan Suho di suatu apartemen sederhana di daerah Hongdae juga tentunya
"eo.. Baekhyun-ah? Tumben kau kemari? Kau tidak sibuk dengan pekerjaan mu sekarang?" goda Suho
"ahh... hyung... aku ini masih baru dalam dunia entertainment... jangan berlebihan"
"hahaha... kau belum menjawab pertanyaanku.. tumben sekali kau kemari?"
"ne hyung, Youngjin hyung mengadakan pesta makan malam disini untuk menyambut kedatangan Kai dari Shanghai. Kau tahu kan? Si rapper dan dancer SM itu?"
"eo.. Kai? ne, arasseo.. lalu dimana semua teman-teman mu?"
"belum datang karena sebetulnya acara di mulai jam 7 tapi aku sengaja datang sejam lebih awal karena aku ingin menemui mu.. hahaha"
keduanya tertawa hingga ada seorang pelanggan yang masuk dan itu mengharuskan mereka mengusaikan oborlan.


"aku pulang..." Suho segera menutup pintu apartemen dan meletakkan sepatunya di rak
"hyung, jibegasseo?" sahut Chen di dapur yang sedang menyuci piring selepas makan malam bersama Hanra
"eo... Chen, Hanra... kemari lah.. Aku punya kabar bagus untuk kalian"
"mwoya?" tanya Chen dan Hanra bebarengan
"di Abiko Curry, restoran tempatku bekerja, kebetulan sedang mencari seorang kasir dan pelayan.. Kalian bisa melamar kerja di sana.."
"jeongmal?" tanya Chen dan Hanra lagi bebarengan
"geurae... nanti aku akan coba bilang dengan Soo Sajangnim untuk menerima kalian bekerja...
"aahhh gomawoyo oppa...."
"ne.. gomawo hyung..."
"geurae geurae... sekarang kalian tidur lah... besok kalian harus bangun pagi".


**

"Ye sajangnim.. Kamsahamnida.." Hanra langsung keluar dari ruangan Soo Sajangnim setelah di terima bekerja sebagai seorang kasir. Meskipun baru masa uji coba, tapi Hanra dan Chen sudah sangat senang karena paling tidak mereka masih bisa di percayai dan di manfaatkan tenaganya untuk orang lain.

'Author POV end'

'Hanra POV'

Setelah melamar pekerjaan, aku dan Chen berjalan-jalan mencari makan di pinggiran. Pasti jika Hestia Hwaroeui Yeosin (dewi perapian. Dalam bahasa yunani di sebut 'Hestia') mengetahui hal ini, dia akan sangat senang. Ya, dewi perapian itu adalah dewi yang paling dekat denganku. Dia yang membimbingku hidup di bumi. Aku bahkan sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri.
Selepas makan bersama Chen, kami pun pulang ke apartemen. Seperti biasa Suho oppa selalu pulang malam.


Hari ini adalah hari pertamaku dan Chen uji coba kerja di Abiko Curry. Aku benar-benar berterima kasih pada Suho oppa karena telah membantuku mendapatkan pekerjaan.
"Ini bilnya.." aku memberikan total harga makanan yang sudah pelanggan ini pesan. Ternyata namjadeul Seoul itu tampan-tampan
"eo.." namja ini segera mengambil dompetnya bebarengan dengan salah seorang pelanggan yang masuk ke restoran
"Chanyeol-ah?" sapa pelanggan itu pada namja ini. OMO!!! itu bukankah Byun Baekhyun? Artis baru keluaran SM? Oh tuhan... aku adalah penggemar beratnya. Mimpi apa aku semalam? Bisa bertemu dengan idolaku. Dan... dia mengenal namja pelangganku ini?
"eo... Baekhyun-ah? Kau juga kemari?" mereka berdua langsung berpelukan akrab. Ya tuhan, sekarang ada dua namja tampan di hadapanku, tapi aku berusaha untuk tenang dan stay cool
"eo? Baekhyun-ah? Kau datang lagi kemari?" tiba-tiba saja Suho oppa datang dan menyapa Baekhyun. OMO! Apakah Suho oppa mengenal Baekhyun? Jika iya, ini menjadi peluang bagus untukku
"ne, hyung.. Aku bosan selalu makan di restoran dekat gedung SM itu, jadi aku kemari saja untuk mencari suasana baru.. Oh iya, Cahanyeol-ah.. kenalkan, ini Suho hyung. Dia koki terhebat disini" pujinya
"ahh tak usah berlebihan Baekhyun-ah.."
"eo? Jinjja? Hmm.. aku sangat suka tokpokki bumbu bolognise buatan mu. Itu adalah favoritku. Jadi kau kokinya? Wahh wah... neomu massitta" pelanggan bernama Chanyeol itu terlihat kagum pada Suho oppa. Yang di puji hanya tersenyum-senyum sambil menggaruk tengkuknya
"Oh iya, jega Park Chanyeol-ieyo.."
"eo.. jega Kim Junmyun-ieyo, tapi kau bisa memanggilku Suho.."
sadar ada satu orang yang dari tadi hanya bengong memerhatikan mereka, akhirnya Suho oppa melirikku
"eo.. Hanra-ah.. kau bisa kembali ke kasir.." ucap Suho oppa. Aku hanya mengangguk dan kembali ke kasir.

'Hanra POV end'

'Chanyeol POV'

"Hyung.. nuguya? Sepertinya kemarin aku melihat kasirnya bukan dia, kenapa sekarang berubah?" tanya Baekhyun sambil menatap yeoja yang tadi memberikanku bil
"eo.. yang kemarin kau lihat itu memang bukan penjaga kasir. Sajangnim memang sedang membuka lowongan untuk penjaga kasir dan pelayan dan kebetulan kedua adikku sedang mencari pekerjaan jadi aku menyuruh mereka untuk melamar saja.." jelas Suho hyung
"eo... jadi dia itu adik mu, hyung?" tanyaku
"ne.. namanya Park Hanra"
"mwo? kenapa marganya beda dengan mu, hyung?"
"Hanra memang bukan adik kandungku.. dia adik angkatku.."
"oooohhhh" ucapku dan Baekhyun bebarengan. Pantas saja wajahnya berbeda dengan Suho hyung. Tapi yeoja secantik dia tak cocok jadi penjaga kasir.

Musim panas kali ini benar-benar membakar kulit. Tak seperti biasanya. Karena aku bosan di rumah, jadi aku hanya berjalan-jalan setelah makan siang di Abiko Curry. Sekedar melihat orang-orang yang berlalu lalang di jalan.

Ketika mataku sedang mengitari jalanan, tiba-tiba saja mataku tertuju pada sesosok gadis yang baru saja aku kenal sedang duduk di bawah pohon taman yang besar
"jeo... Park Hanra?" gumamku melihat gadis yang sepertinya adalah adik Suho hyung itu. Bukankah ini masih jam kerja? Kenapa dia malah disini? Karena penasaran, aku pun menghampirinya
"Hanra-ssi?" panggilku tepat di sebelahnya. Kulihat wajahnya yang kaget karena ada orang yang tak di kenalnya tiba-tiba memanggil dengan namanya
"nugusseyo?" tanyanya sopan
"em... aku tadi yang makan di Abiko Curry.. kau mengingatku?" kulihat dia mengernyitkan dahi. Berusaha untuk mengingat. Hembusan angin musim panas membuat rambutnya tertiup-tiup indah, membuat wajahnya menjadi lebih menawan
"eo... ne... aku ingat" pekiknya sambil tersenyum lebar setelah berhasil mengingat diriku
"geundae.. kau tau namaku dari mana?" tanyanya yang sadar karena tadi aku memanggil namanya
"kau adik Suho hyung bukan? Tadi kakak mu lah yang memberi tahu nama adiknya yang cantik ini.." jawabku sambil tersenyum menggoda. Kulihat wajahnya yang berubah tak enak dan sedikit canggung
"eh... mianhae... ucapanku tadi terlalu lancang ya?" cepat-cepat langsung aku meminta maaf padanya supaya dia tak canggung padaku atau kemungkinan terburuknya menjauhiku
"ahh... aniyo... gwaencanha" kulihat dia tersenyum. Aku menghembuskan nafas lega
"oh iya, aku belum memperkenalkan diriku dari tadi. Aku Park Chanyeol. Eum... bukankah ini masih jam kerja? Kenapa kau malah kemari?"
"sebenarnya aku masih dalam tahap uji coba. Jadi aku pulang lebih cepat"
"ohhh begitu..."
siang itu pun menjadi siang yang sangat membahagiakan bagiku karena ternyata yeoja ini cukup menyenangkan dan seru untuk di ajak mengobrol.

'Chanyeol POV end'

'Author POV'

"Oppa.. kenapa kau bisa kenal dengan artis itu?" serbu Hanra tiba-tiba sesampainya di apartemen
"mwo? nugu?"
"jeo... Byun Baekhyun.. kau tau? Aku adalah fans beratnya" ujarnya sambil menggoyang-goyang lengan Suho
"eo.. Baekhyun? Tentu saja aku mengenalnya, dulu dia tinggal di sebelah. Dia adalah tetanggaku. Tapi sejak dia jadi artis, dormnya pindah ke dorm para artis SM"
"eo... ck, sayang sekali. Kenapa kau tak bilang dari dulu jika bertetangga dengan orang tampan itu? Aku kan bisa menyusul ke sini dari dulu"
"ya mana kutahu kalau ternyata kau akan menyukainya? Dulu kan dia belum jadi artis saat bertetangga denganku.."
diam-diam ada sepasang mata yang melihat mereka berbincang dan sepasang telinga yang menyimak mereka dari arah dapur yang tak jauh dari ruang tengah
"ck.. aisshh, ternyata yeoja itu benar-benar menyukai Baekhyun?" gerutu Chen sambil mengintip dari balik kulkas
"aisshhh apa yang kau pikirkan, Chen-ah? Sadarlah! Dia itu adik mu!" Chen memukul-mukul kepalanya sendiri
"tapi.. dia kan bukan adik kandung mu.. dan... dia itu kan bocah reinkarnasi yang usianya sudah ratusan tahun, geundae... ahhhhh molla molla molla! Aku pusing!" rutuk Chen lalu naik ke kamarnya yang berada di lantai 2.


Selasa pagi ini dihiasi oleh kicauan burung yang beterbangan di taman dorm Suho. Hal itu selalu sukses membuat Hanra bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan setelahnya berangkat kerja.

"Annyeong Hanra-ssi..." sapa para pegawai Abiko Curry yang sudah datang lebih dulu. Mereka semua memang sangat ramah, terutama Shin Gyungri, orang yang pertama kali dekat dengan Hanra sampai sekarang di Abiko Curry
"wah.. wah, kira-kira nanti Baekhyun oppa datang lagi tidak ya? hmm.... dia sering sekali berkunjung kemari" ujar Gyungri yang sedang menganggur di kasir, menemani Hanra. Pelanggan belum banyak yang datang, jadi mereka masih bisa bersantai
"eo? jinjja? Baekhyun oppa sering datang ke sini?"
"ne.. dia itu kan teman baik Yorisa Suho (Koki Suho) ck.. hahh sayang sekali Yorisa tak mau memperkenalkannya padaku.." dengus Gyungri. Hanra hanya tertawa kecut, sebenarnya dia juga sangat menyukai Baekhyun.

Siang menjelang, dan orang-orang pun satu persatu berdatangan meramaikan restoran untuk menikmati lezatnya menu makan siang di Abiko Curry sekaligus menikmati pemandangan yang indah. Di lantai dua restoran Abiko Curry, memang bisa melihat pemandangan yang indah. Di belakang restoran ada taman bunga chaerim (bunga sakura) dan gunung yang menjulang indah. Apalagi saat musim gugur seperti ini, bunga chaerim berlomba-lomba menggugurkan dirinya dari tangkai. Terlihat seperti hujan chaerim.

"OMO!!! Baekhyun oppa?" pekik Hanra yang melihat Baekhyun kembali datang. Terlihat Baekhyun yang sedang celingukan mencari tempat duduk yang kini sudah sangat ramai oleh pengunjung. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk di dekat jendela dengan dua kursi dan satu meja kecil. Gyungri tiba-tiba keluar lalu memberi Baekhyun daftar menu makanan padanya
"silakan.." Gyungri memberikan buku menu itu dengan tampang sumringah. Membuat Hanra hanya bisa mendengus kesal
"eum... jogiyo... apakah aku boleh meminta tanda tangan? Aku adalah fans berat Byun Baekhyun oppa.." ujar Gyungri sambil malu-malu. Terlihat Baekhyun yang tersenyum singkat, senyum coolnya yang akan membuat ribuan yeoja pingsan
"ige.." Baekhyun menyerahkan selembar kertas yang berisi tanda tangannya pada Gyungri
"whoaa.... kamsahamnida..." Gyungri membungkukan tubuhnya beberapa kali, saking senangnya
"ne.. oh iya, aku pesan ramyeon, tokpokki bolognise, dan ice lemon tea.."
"eo... ye..." Gyungri segera menyatat pesanan Baekhyun dan berlalu menuju dapur dengan perasaan gembira.

Tak dapat menampik perasaan ini lagi, Hanra benar-benar merasa iri melihat Gyungri. Ia hanya berdiam diri di kasir sambil menunggu pelanggan yang akan membayar.
Tahu begini aku jadi pelayan saja supaya bisa melayani Baekhyun oppa. 
Hanra melupakan satu bagian! Dia kan juga bisa bertemu dengan Baekhyun saat dia membayar nanti.

Melihat Baekhyun yang makan dengan lahapnya seperti bocah, membuat Hanra tak sadar telah menyunggingkan senyuman kecil di bibirnya. Ia merasa perasaannya pada Baekhyun saat ini bukan lagi perasaan suka antara seorang fans dan idolanya, melainkan lebih dari itu. Bahkan lebih dari perasaan menyukai seorang sahabat sendiri. Yahh kalian pasti tahu perasaan apa itu.


"Hai... kau adik Suho hyung kan? Kenalkan, aku Byun Baekhyun" Hanra tak menyangka, namja yang di kaguminya kini tengah menyapanya
ohh... kau tak perlu memperkenalkan diri. Aku sudah tau siapa diri mu bahkan sudah lama mengagumi mu
"ohh.. ne, Park Hanra imnida.." jawab Hanra sambil membungkukkan badan 90 derajat. Hanra masih terpaku pada pandangannya sehingga membuat Baekhyun menaikkan sebelah alisnya
"apakah aku boleh membayar dengan membiarkan mu terus menatap wajahku seperti itu?" ucapan Baekhyun memutus lamunan Hanra yang terkesiap
"oh.. ne, joisonghaeyo..." Hanra yang gelagapan segera menghitung harga makanan apa saja yang di pesan oleh namja tampan nan hebat ini. Dia merasa sangat malu di hadapan namja ini. Hampir saja Hanra menantang maut dengan membiarkan Baekhyun tak membayar. Bisa-bisa statusnya sebagai pegawai percobaan akan lengser menjadi pengangguran.

"Hwaroeui Yeosin... yeosin.." panggil Hanra. Kini ia sedang berada di dalam kamar mandi. Dia ingin menyeritakan semuanya pada dewi perapian itu
"aisshhh ada apa Hanra-ah?" tiba-tiba saja Hwaroeui Yeosin muncul di depan mata Hanra
"yeosin.. aku ingin bercerita pada mu.." akhirnya dengan berat hati Hwaroeui Yeosin mendengarkan curahan hati Hanra. Sejujurnya tadi dia sedang bersenang-senang dengan belahan hatinya, Poseidon Badaeui Shin (dewa laut, dalam bahasa Yunani di sebut 'Poseidon'). 

Ya, dewi yang satu ini memang cukup 'liar' karena suka sekali berkelana dan menentang peraturan orang tuanya. Ayahnya sudah sering sekali mengekang hubungan mereka berdua karena memang status mereka yang berbeda. Hestia si dewi perapian yang sedangkan kaumnya berselisih dengan kaum Poseidon yang notabene adalah penguasa laut. Meskipun Hestia juga dewi penjaga rumah, tetap saja dirinya juga berhubungan dengan api. Air dan api, bukankah itu tak masuk akal?

"Jadi kau memintaku supaya membantu mu dekat dengan penyanyi itu?"
"jebal, yeosin... kau tahu kan aku sudah lama menggemarinya..."
"ck.. aishhh sepertinya aku akan sibuk. Geurae.. geurae, karena kau sudah ku anggap sebagai adikku sendiri, maka akan kubantu. Tapi jangan buat aku sebagai dewi perjodohan mu ya!"
"ne... algesseumnida, yeosin.." goda Hanra sambil tersenyum gembira.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, itu artinya pekerjaan Hanra dan Chen telah usai.
Aku harus cepat bertindak kalau tidak aku akan kalah dari bedebah itu.

"Hanra-ah.. ini sudah siang. Ayo kita makan" tiba-tiba saja Chen muncul di ambang pintu tempat para karyawan Abiko Curry meletakkan barang-barang mereka selagi bekerja
"ah, kau mengagetkanku" Chen hanya mengendikkan bahu sambil menaikkan satu dari sudut bibirnya
"jadi?" Hanra nampak berpikir sebelum akhirnya ia memberi sinyal pada Chen untuk bersegera karena perutnya sudah lapar.

Ketika akan keluar dari restoran, mata Hanra tak sengaja bergerak ke arah Baekhyun yang masih duduk di kursinya tadi sambil membaca majalah mengenai perkembangan berita  agensi-agensi artis di Korea.

Dia belum pulang? Sejak pagi tadi dia disini terus.

"Ehem.. jogiyo.. Baekhyun-ssi?" tampak tubuhnya terkesiap mendengar sapaan Hanra
"oh, Hanra-ssi?"
"belum pulang?"
"aku masih ingin disini. Kau keberatan aku terus berada disini?" dengan kilat Hanra menggelengkan kepalanya kuat-kuat
"aniyo, kenapa berpikir seperti itu? Aku hanya bertanya saja, kupikir pekerjaan seorang artis itu sangat sibuk" sanggahnya karena memang itulah yang terbesit di otaknya. Baekhyun hanya tertawa sekilas, lalu sejurus kemudian matanya sudah bepindah pada sesosok namja dengan bentuk wajah tegas berponi dengan model rambut yang sedikit di sasak serta mengenakan kemeja kotak-kotak merah marun yang dilapisi jaket kulit coklat
"ah iya, Baekhyun-ssi kenalkan. Ini Chen, adik Suho oppa juga. Kakakku"
Baekhyun langsung menjulurkan tangannya. Chen menggapai tangan Baekhyun dengan tersenyum datar
"Kim Jongdae imnida, panggil saja Chen"
"eo, Byun Baekhyun imnida" berbeda dengan Chen yang tersenyum datar, Baekhyun sebaliknya. Dia tersenyum lebar hingga membuat matanya yang kecil menjadi tambah seperti memejamkan mata. Merasa situasi mulai tak bersahabat, akhirnya Hanra buka suara
"em... maaf, kami mau pulang"
"pulang? tapi ini baru jam 12 siang?"
"ne, tapi aku dan kakakku ini masih pegawai percobaan jadi khusus pegawai seperti kami di berikan jam kerja hanya setengah hari"
"oh... begitu rupanya"
"baiklah Baekhyun-ssi, kami pamit pulang. Annyeonghaseyo" Hanra melemparkan senyuman hangat pada Baekhyun dan berjalan keluar dari restoran yang di susul Chen di belakangnya.

Sementara itu, Chanyeol sedang mengobrol santai bersama gomonya, Hyunri dan teman se-agensinya, Kai yang baru-baru ini mengeluarkan album barunya yang di promosikan di Shanghai.

"Jadi, bagaimana mengenai bisnis ayah mu, Kai?" Chanyeol mengangkat kaki kanannya dan meletakkannya di atas kaki kirinya sambil menopang wajah dengan tangan kanannya di atas meja
"oh, jeo. Aku tak begitu memikirkannya" jawab Kai yang wajahnya tiba-tiba berubah dingin
ada apa dengan anak ini? Kenapa setiap kali di tanya mengenai bisnis ayahnya dia selalu muram. Apa bisnisnya hancur?
"sebenarnya ayah mu berbisnis apa, Kai?" entah ini sudah yang ke berapa Chanyeol bertanya mengenai bisnis ayah Kai selama ini dan selalu hanya di jawab oleh kebisuan Kai dan dingin wajahnya. Chanyeol, anak ini memang kurang peka. Dia sudah sering mendapat perlakuan seperti ini dari Kai jika ia bertanya soal apakah bisnis ayah Kai.Tapi tetap saja, bocah pecicilan ini selalu bertanya lagi dan terus menerus. Tak tau dia amnesia atau bagaimana.

Di pojok kanan meja, Hyunri memelototi Chanyeol dengan tatapan mematikan. Chanyeol melihat gomonya yang sudah bersungut-sungut. Karena takut, Chanyeol pun membelokkan arah pembicaraannya.

"Ah iya, apa kau sudah makan? Bagaimana kalau ku traktir?" sergah Chanyeol sebelum Kai benar-benar kehilangan moodnya karena dia
"benar, kau pasti belum makan kan Kai? Dari tadi kau sibuk syuting pembuatan video clip. Ayo kita makan" Hyunri segera bangkit dari kursinya, mengajak dua namja di depannya untuk mengikutinya.

Chanyeol dan Hyunri memilih sebuah restoran Italia, tapi Kai menolaknya. Malah dia memilih membeli makan yang di jual di pinggir. Berbaur bersama orang-orang yang bisa di bilang sedikit isi dompetnya. Berbeda sekali dengan Kai yang yang seorang bintang, yang bisa membeli apa pun dengan mudah.

"Emm... Kai? Kau yakin mau makan di situ?" tanya Chanyeol meyakinkan. Ia mengkhawatirkan jika nanti ada seorang fans yang histeris ketika ada Kai melihat Kai yang sedang naik daun di belantika musik Korea
"ne, memang kenapa? Jangan bilang kau meragukanku makan di situ karena statusku sekarang. Oh.. ayolah, apa aku terlihat sangat 'wah' dan patut di lebih-lebihkan seperti seorang raja? Aku tidak seperti itu. Aku juga sama dengan mereka" Chanyeol terenyuh. Ternyata pemikirannya mengenai Kai selama ini berbanding 180 derajat. Ia tidak melupakan dirinya yang dulu sebelum seperti sekarang
"benar. Aku setuju pada mu Kai. Tak ada salahnya kan sekali-kali mengenang masa-masa saat kecil dulu, kita sering makan di tempat seperti ini" timpal Hyunri. Chanyeol pun mengikuti keinginan mereka berdua.

Samar-samar Chanyeol melihat seseorang yang ia kenal -yang mungkin ia sukai- sedang duduk lesehan di sebuah tikar bambu berwarna coklat di tempat makan yang sama dengannya. Memang, tempat yang mereka singgahi kini semuanya tidak ada yang menggunakan kursi.

"Bukankah itu, Hanra?" gumam Chanyeol. Untuk memastikan bahwa itu benar Hanra, ia pun menyapanya
"Hanra-ssi?"
"oh? Chanyeol-ssi?" Hanra terperangah. Ia mendongakkan kepalanya demi melihat orang yang telah memanggilnya
"bertemu lagi"
"ohhh... ne"
"bersama siapa?" Chanyeol melirik ke arah Chen yang hanya memasang tampang datar begitu Chanyeol datang
aisshhh siapa lagi namja yang kini dekat dengan Hanra? Baru lima hari di Seoul sudah banyak saja yang dekat dengannya.

"Kenalkan Chanyeol-ssi, dia kakakku"
"Park Chanyeol-ieyo.."
"Kim Jongdae-ieyo, panggil saja aku Chen"
"oh? Chen? geurae" masih dengan air wajah yang sama. Chen hanya menatap Chanyeol dan adiknya -yang ia sukai- itu mengobrol dengan akrab. Merasa di singkirkan, Hyunri berdeham pelan. Chanyeol terperanjat dan segera mengubah posisi duduknya menghadap Hyunri
"noona, dia temanku"
Hyunri dan Kai langsung berkenalan dengan Hanra dan Chen. Hyunri melontarkan senyum hangat pada kedua kakak beradik itu.

'Author POV end'

'Hanra POV'

Bunyi jam di kamar membangunkanku dari ketidaksengajaanku tidur di meja kamarku setelah mendengarkan musik lewat earphone pemberian Suho oppa. Aku melirik jam di sebelahku. Pukul 6 sore. Tiba-tiba saja ada yang memencet bel pintu dorm. Segera aku merapihkan diri singkat lalu bergegas membukakan pintu untuk tamu itu. Aku melihat pada layar intercom.

"Chanyeol?" ketika aku membukakan pintu untuknya, ia sudah membentangkan tangannya lebar
"hai..." uacapnya sambil tersenyum lebar yang terlihat seperti maknae boyband Super Junior itu. Tapi senyumnya meleleh bebarengan dengan tangannya yang ia turunkan kembali melihat reaksiku yang datar
"kau tak terkejut? Padahal aku ingin memberi mu kejutan" ujarnya yang dibuat lesu. Aku terkekeh pelan
"mana mungkin aku terkejut kalau sudah melihat wajah mu dari intercom. Kau ini lucu sekali Chanyeol-ssi" jawabku yang kini membuatnya menggaruk bagian belakang kepalanya yang aku yakin itu pasti tak gatal
"aahhh aigoo aigoo... aku haus sekali" mengerti maksudnya aku langsung mempersilakannya masuk dan duduk di sofa dark blue berbahan bludru milikku -milik Suho oppa-.

"Kau mau teh? kopi? susu?" tawarku berurutan
"air mineral"
"ah, kau hanya minum air mineral?"
"ne, aku tak bisa minum yang lain jika sedang haus"
"geurae, dua menit" aku segera berjalan ke arah dapur mengambil pesanannya. Chen yang sedang mengubek isi kulkas langsung mengalihkan perhatiannya ke ruang tamu
"ada siapa?"
"Chanyeol. Temanku yang tadi" jawabku sambil tetap menunggu gelas bediameter 7 cm dengan tinggi 20 cm ini penuh dengan air mineral
"ohh... untuk apa dia kemari?"
"entahlah, sekedar berkunjung mungkin" setelah benar-benar penuh aku pergi meninggalkan Chen menuju Chanyeol demi menyerahkan air mineral ini padanya.

"Satu air mineral datang" godaku sambil meletakkan gelas itu di atas meja
"gomawo, ahjumma" balas Chanyeol menggodaku sambil menjumput gelas di depannya
"apakah aku terlihat setua itu?" tanyaku berpura-pura sedih
"aahhhh aniya... mana mungkin yeoja seperti mu di panggil ahjumma? Aku cuma bercanda" ia terkekeh pelan sebelum menenggak setengah dari gelas itu
"yeoja sepertiku? Memang aku kenapa?" terlihat Chanyeol yang gelagapan mendengar pertanyaanku.
Bisa gawat jika aku memujinya seperti saat di taman. Aku takut jika nanti dia berubah ekspresi tak enak lagi seperti waktu itu.
"Eum... aniya, maksudku usia mu kan tak jauh berbeda dariku". Aku hanya manggut-manggut.


Tinggal menunggu dua hari lagi, maka sajangnim akan menentukan apakah aku dan Chen bisa di terima sebagai pegawainya di Abiko Curry. Atau mungkin hanya aku yang di terima, atau mungkin-- Ah aniya aniya! Positive thinking, Hanra!

"Annyeong Hanra!" suara teman-teman pegawai membahana di telingaku
"Hanra-ah.." serbu Gyungri tiba-tiba
"wae?"
"akan ada pelayan baru di restoran ini! Orangnya juga tampan! Sepertinya aku tambah betah bekerja disini" wajah Gyungri tampak berbinar-binar membayangkan orang itu
"nugu?"
tiba-tiba saja mata semua pegawai berpaling pada seseorang yang masuk ke tempat penitipan barang pegawai. Aku yakin itu pasti si pegawai baru itu
"ahhh itu dia!" Gyungri tambah tersenyum lebar melihat namja ini yang ternyata--
"CHANYEOL????????????".

-TBC-