Blog featuring asian fanfiction and etc.

Sunday 27 May 2012

Mysterious (Part 1)

Author : Haepi Hun
Title : Mysterious
Cast : - Oh Sehun (Exo-K)
          - Park Haejang ^^
          - Park Byulrin (author's eonni or readers)
          - Luhan (Exo-M)
          - Park Chanyeol (Exo-K)
          - Wu Yi Fan/Kris (Exo-M)
          - Park Hyunri
Rating: PG
Genre : Romance, Fantasy
Category : Chapter
__________________________________________________
1. Mysterious (1, 2-end)
2. Follower (1, 2-end)
3. Couple (1, 2, 3-end)
_________________________________________________________________________________





_________________________________________________________________________________


'Sehun POV'


Aku Sehun, seorang anak kuliahan jurusan musik di Myongji University. Yahhh mungkin aku tergolong masih muda tapi ayahku sudah mempercayakan perusahaannya padaku. Kalian tau? ayahku adalah seorang pengusaha pembuat papan skate, dan produk-produknya sudah terjual sampai manca negara terutama di Amerika, karena anak-anak remaja disana begitu suka bermain skateboard dan mereka menyukai kualitas dari papan skate buatan ayahku. Tak heran jika aku sering memenangkan berbagai lomba skate meskipun masih di Korea dan yang ku inginkan sekarang aku bisa mengikuti lomba skate sampai luar negeri.


Meskipun aku pintar bermain skate, tapi jangan ragukan aku dalam bermusik. Aku juga mempunyai grup beatbox yang berisikan Luhan sebagai vocal, Park Chanyeol dan Wu Yi Fan sebagai beat boxer dan aku sebagai rapper. Maka dari itu lah aku mengambil jurusan musik agar aku bisa menyalurkan hobiku. Wu Yi Fan atau akrab di sapa Kris ini baru-baru saja masuk di grup beatbox-ku. Dan besok aku akan tampil di sebuah acara sekolah SMA di daerah Gyeonggi-do.


"Ya! Sehun-ah.. setelah kita tampil nanti, aku dan Kris akan kembali ke China" ujar Luhan hyung sambil merapikan baju-bajunya untuk tampil nanti malam. Ya, Luhan hyung dan Kris hyung berasal dari China. Luhan hyung mendapat beasiswa di Myeongji university dan Kris hyung berkeinginan sendiri kuliah di Myongji. Ayah Kris hyung juga seorang pengusaha besar di China.
"Wae? kenapa mendadak seperti itu, hyung?" tanyaku yang sedang menyesap kopi panas di sofa basecamp, tempat kami biasa berkumpul.
"Ayahku tadi menelfon, katanya akan ada festival keluarga di Shanghai. Aku dan Kris disuruh mengikuti festival itu" jawab Luhan hyung sambil menggembungkan pipinya, tanda bahwa dia terpaksa mengikuti acara itu
"oh... begitu. Baiklah hyung, semoga perjalananmu menyenangkan" jawabku sambil 'sok' menunjukkan puppy eyes ku dan menepuk pundak Luhan hyung lalu pergi meninggalkannya yang sedang bad mood karena ayahnya.

Akhirnya konser ku berjalan dengan sempurna. Luhan hyung dan Kris hyung langsung berangkat ke China setelah konser kami selesai. Jadilah aku hanya berdua dengan Chanyeol hyung sekarang.

Aku bersandar pada kursi rias sambil menghembuskan nafas panjang
"ya! kau kenapa? kau lelah?" tanya Chanyeol hyung yang melihatku melamun didepan cermin
"hmm ani.." jawabku singkat
"lalu kenapa kau lemas seperti itu? lebih baik sekarang kita pulang dan istirahat"
"aniya... aku hanya sedang memikirkan sesuatu" elakku
"memikirkan apa?"
"tadi... ada seorang penonton aneh" jawabku sambil melirik Chanyeol hyung
"eo? aneh bagaimana?" tanya Chanyeol hyung yang masih mengenakan pakaian konsernya
"ya.... sedari tadi orang-orang ikut bernyanyi dan melompat-lompat mengikuti musik, tapi tidak dengannya. Ku lihat dia seperti orang kebingungan, celingukan kesana kemari" Chanyeol hyung hanya menekuk bibirnya kebawah sambil mengangkat bahunya lalu bergegas berganti baju.


'Sehun POV end'


'Chanyeol POV'


"Oh gomo.. kau kemari?" sapaku pada bibi ku sesampainya dirumah sambil meletakkan jaketku di gantungan pakaian
"Chanyeol-ah.... sudah ku bilang berapa kali? jangan panggil aku gomo! usia kita ini tak jauh beda" protesnya. Ya, dia ini memang bibi ku tapi usianya hanya 2 tahun diatasku. Saat orang tuaku akan menikah, nenekku melahirkan bibi ku ini jadi usianya dan usia ayahku itu jauh........ sekali.
"ne..ne Hyunri noona. Kau kapan datang?" tanyaku basa-basi
"sejak siang tadi. Kau dari mana? kenapa kau pulang larut sekali?" tanya nya sambil menuang segelas vodka
"aku habis konser di Gyeonggi-do noona. Hahhhh lelah sekali"
"mm.... Chanyeol-ah, temanmu itu... bagaimana kabarnya?" tanyanya dengan nada genit yang membuatku ingin muntah
"sshhhh Sehun? dia baik-baik saja" dengus ku sambil memejamkan mata dan merentangkan tubuhku di sofa
"ishhh kau ini.... jahat sekali pada gomo mu ini? ayolahhh temukan aku lagi dengannya. Masa aku hanya bertemu 2 kali dengannya. Ayolah yeol-ah....." rayu nya sambil mengguncang tubuhku dengan nada manja. Isshhh aku sungguh ingin muntah mendengar suaranya yang seperti itu
"aisshhhh kau ini. Bisakah kau tak bernada seperti itu? sudahlah.. aku lelah. Aku mau tidur" aku melepas paksa genggaman gomo ku itu dan bergegas naik ke kamar.


'Chanyeol POV end'


'Author POV'


"Aisshhh kau ini. Bisakah kau tak bernada seperti itu? sudahlah.. aku lelah, aku mau tidur" Chanyeol melepas paksa genggaman gomo nya itu dan bergegas naik ke kamar. Hyunri hanya mengerucutkan bibirnya sebal.


***

"Ya!! Sehun-ah!" teriak Chanyeol dari kejauhan
"ah... hyung? wae?" Sehun menoleh sambil memasukkan tab-nya kedalam tas
"ck... aishhh gomo ku benar-benar ingin bertemu denganmu" decak Chanyeol kesal sambil menepuk pundak hoobae-nya dikampus itu
"dia bahkan lebih tua 4 tahun dariku! seharusnya dia menyukai Kris atau Luhan hyung. usia mereka kan sama"
"eo... aishhh tapi dasar keras kepala. Dia tak mau mendengarkanku. Aku sudah bilang kalau dia itu lebih pantas dengan Luhan atau Kris hyung. ckckckkck. Geundae Sehun-ah.... sekali ini saja tolong bantu aku.." Chanyeol merangkupkan tangannya tanda memohon. Sehun hanya melirik Chanyeol
"jebal...." Chanyeol memohon lagi, kali ini sambil mengedip-ngedipkan matanya dan tersenyum lebar
"ashhhh geurae geurae....." Sehun langsung beranjak pergi dan Chanyeol pun tersenyum bahagia
"Sehun-ah... chankanman!!!"

***

"Sehun-ah... mianhae, aku harus mencari Daejun seonsaengnim. Kau duluan saja ya" ujar Chanyeol sambil memasang wajah bersalah
"ya! hyung! kau mau membunuhku? aku bahkan tidak kenal dengan gomo mu itu" protes Sehun yang seperti anak kecil
"ahhhh jeongmal mianhae Sehun-ah... tapi aku betul-betul harus mencari Daejun seonsaengnim. Ini menyangkut hidup dan matiku Sehun-ah. Lagi pula kau kan sudah pernah bertemu dengan Hyunri noona sebelumnya"
"tapi itu hanya 2 kali hyung! aku yakin nanti pasti akan menjadi awkward moment" dengus Sehun sambil memasang wajah cemas
"geurae... nanti sebelum jam 6 aku pasti akan menyusul. Kau tak perlu khawatir" Chanyeol menepuk bahu Sehun
"ku pegang janjimu! jika sampai jam 6 kau tidak datang aku pulang!"
"ne... yaksokhae.." Chanyeol pun berlalu pergi mencari Daejun seonsaengnim
"ishhh jinjja hyungie.... sial!!" Sehun pun berjalan menuju mobilnya dan segera pergi ke tempat yang di tuju.

Saat Sehun sampai di belokan traffic light, tiba-tiba ada seorang yeoja berambut tanggung memakai sweater biru dan jeans hitam panjang yang lewat begitu saja padahal lampunya masih berwarna merah. Dengan sigap Sehun menginjak rem
"Aisshhh hampir saja...." Sehun tersadar bahwa yeoja itu tidak ada lagi dihadapannya. Segera ia turun dari mobil dan mengecek yeoja itu
"eo?? eobseo???? geunyeoga eodi yeoja??" Sehun terheran-heran karena tak mendapati yeoja tadi
"apakah... jangan-jangan....hiiii" Sehun segera berlari masuk ke mobilnya dan langsung tancap gas
"hahhh apakah yeoja tadi.... hantu? tapi dia terlalu cantik untuk menjadi hantu.. aisshhh mollasseo". Akhirnya setelah lama memikirkan yeoja tadi, sampai juga Sehun di sebuah tempat karaoke.

"Ohh... Noona... mianhaeyo, kau sudah menunggu lama?" tanya Sehun dengan nafas tersengal karena berlari-lari dan masih shock karena kejadian tadi
"mmm aku sudah berada disini sejak 25 menit yang lalu. Geundae gwaencanha... duduklah" Hyunri mempersilakan Sehun duduk dengan senyuman 'sok' menggodanya
"ahh ne noona..." Sehun mengangguk dan segera duduk di samping Hyunri
"mm... Sehun-ah, bisakah kau tak memanggilku noona? aku jadi merasa aku ini sudah tua... panggil saja aku Hyunri" Hyunri mulai mendekat pada Sehun
"ah.. mm.. mianhae.. geundae... aku hanya berusaha sopan... noona" Sehun terlihat gugup dan menggeser duduknya sedikit menjauhi Hyunri. Terlihat raut wajah Hyunri yang berubah masam lalu dia menggeser lagi posisi duduknya menjauhi Sehun.


Sudah 2 jam Sehun mengobrol dan berkaraoke bersama Hyunri namun Chanyeol tak kunjung datang. Sehun mulai merasa risih dengan yeoja ini
"aisshhh hyungie... eoddiga???" gumam Sehun
"Sehun-ah... ternyata suaramu bagus juga ya.. hahh aku sampai meleleh mendengarnya. Sepertinya kita ini memang co.." belum selesai Hyunri bicara, tiba-tiba handphone Sehun berdering
"ahh mianhae noona..aku... angkat telfon dulu. mm... yeobosseyo? ahhh ne jagiyaa... ne, aku pasti akan belikan untukmu. Geurae... annyeong jagiya" Sehun menutup telfonnya dengan tersenyum kemenangan. Hyunri mengernyitkan dahinya mendengar Sehun bertelfon dengan seseorang
"emm... noona, mianhae aku harus segera pulang. Ada keperluan mendadak. Aku pergi dulu. Annyeong noona..." Sehun segera pamit dan berlari keluar
"YA!!!! Sehun-ah!!!!" Hyunri berteriak memanggil Sehun namun Sehun tetap bergegas menuju mobilnya
"huhhhh untung saja eomma menelfon.. hhhh pasti eomma bingung tadi aku bicara apa. hahaha. Biarlah... paling tidak ideku tadi berhasil membuat Hyunri untuk mundur mendekatiku".


***


"Ya!!! Chanyeol-ah!!! kau mau mempermainkanku hah?" Hyunri langsung memukul kepala keponakannya itu yang sedang santai mendengarkan lagu dari earphonenya itu dengan gulungan kertas majalah
"aisshhh noona, kau ini kenapa sih? datang-datang langsung marah-marah... aigoo" Chanyeol mengusap-usap kepalanya kesakitan
"ya! kau bilang Sehun belum mempunyai yeoja chingu?" bentak Hyunri
"Sehun memang bilang begitu padaku noona! memangnya ada apa sih?"
"hah, geotjimal! jelas-jelas tadi sore saat bertemu dengannya dia bertelfon dengan seseorang dan dia memanggil orang itu jagiya! kau membohongiku kan?"
"ani... setahuku Sehun belum memiliki yeoja chingu"
"asshhh pokoknya aku tidak mau tau! kau harus cari tau tentang dia!!!" bentak Hyunri dan langsung berlenggang pergi
"aisshhhh kena lagi. Sehun-ah.... kau berulah apa lagi sih?????" Chanyeol mengacak-acak rambutnya kesal.


***


"Eo... Sehun-ah, kau sudah pulang?"
"ne eomma"
"ck... kau habis dari mana saja? oh iya, tadi apa yang kau bicarakan di telfon?"
"ahhh geu....." Sehun meringis, dia bingung harus menjawab apa
"apakah kau sudah memiliki yeoja chingu?" selidik eomma nya dengan tatapan mematikan
"ahhh aniya.... tadi itu aku hanya bercanda eomma. Tak perlu dipikirkan.. hehe.... aku mau mandi dulu..." Sehun segera naik ke kamarnya, menghindari serbuan pertanyaan dari eommanya.


"hmmm geunyeoui..." Sehun mengingat yeoja yang tadi hampir dia tabrak
"aku seperti pernah melihat dia. Geundae eoddie?" Sehun terus berfikir mengingat-ingat yeoja itu
"ahhh ne!!!! benar!! dia yeoja aneh yang waktu itu hanya diam menonton konser ku.. ahhh ne ne. Kenapa bisa bertemu dia lagi?" Sehun menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.


Besok Sehun akan pergi ke museum. Kris dan Luhan sudah kembali dari China, jadi Sehun bisa meminta Kris untuk menemaninya ke museum.


"Hyung, lihat ini..." Sehun memanggil Kris yang sedang melihat-lihat peninggalan sejarah jaman dinasti Goryeo dahulu
"wae?"
"ada pakaian aneh yang pernah digunakan oleh anak-anak raja saat dinasti Joseon dulu. Hahahahaha bentuknya seperti pelepah pisang"
"jangan berkata seperti itu! bagaimana pun juga ini adalah peninggalan sejarah negara mu" Kris menasihati hoobae nya yang selalu slengekan itu
"ne hyung... aku kan hanya bercanda. Tapi pakaian ini sungguh lucu. hahahaha"
tanpa Sehun sadari, dari kejauhan ada seorang yeoja yang memperhatikannya dengan tajam. Sehun masih asik menertawai peninggalan sejarah Korea Selatan itu.


"Sehun-ah... kau masih ingin melihat-lihat?" tanya Kris dengan nada bicaranya yang penuh wibawa
"emm..... aku masih harus survei lagi untuk project film-ku" ya, Sehun ini memang serba bisa. Di tengah kesibukan kuliahnya, Sehun sedang membuat suatu mini project film bersama teman-teman fakultasnya
"ohh geurae... aku akan membeli minum sebentar. Camkkanman gidaryeo..." Kris segera pergi keluar mencari minuman. Sehun kembali melihat-lihat dan mengambil gambar benda-benda di museum. Ketika Sehun sedang mengambil gambar sebuah patung raja, dia melihat dihasil jepretannya ada sesosok yeoja memakai celana jeans hitam panjang serta kemeja lengan panjang abu-abu berdiri disebelah patung. Sehun segera mengalihkan pandangannya pada patung itu lagi untuk melihat kembali yeoja yang ada di kameranya
"eo... jeo...." Sehun mengernyitkan dahinya melihat yeoja itu. Yeoja itu mulai berjalan perlahan mendekati Sehun
"neo..." yeoja itu menunjuk Sehun dengan telunjuknya tepat didepan wajah Sehun
"jangan pernah berani-berani menertawai peninggalan sejarah!" ujar yeoja itu dengan suara dingin dan wajah yang mengerikan
"neon nugu?" tanya Sehun menantang. Yeoja itu masih terus menatapnya dengan tatapan tajam. Sehun teringat yeoja ini adalah yeoja yang hampir dia tabrak dan yang ada di konsernya
"eo.... arasseo... kau yeoja yang waktu itu menyebrang sembarangan kan?" Sehun mulai berkacak pinggang
"ck... aisshhh sudah tau waktu itu tanda lampu masih merah. Kenapa menyebrang? kau tak tau tanda?" yeoja itu semakin menajamkan tatapannya pada Sehun
BRAAAKKK!!! yeoja itu menggebrak meja yang ada disebelahnya hingga orang-orang disekitar memperhatikannya
"ku peringatkan kau untuk tidak mempermainkan benda bersejarah lagi! arasseo???!!!" yeoja itu langsung pergi meninggalkan Sehun
"ya!!! sebenarnya kau ini siapa?  kenapa kita selalu bertemu? apa kau seorang stalker? hah?" teriak Sehun namun yeoja itu sudah terlanjur jauh
"huhh... dasar yeoja aneh! awas saja kalau sampai ketemu lagi! aku yang akan menjadi stalker mu!" Sehun menyipitkan matanya dan kembali mengambil gambar benda-benda museum.
"nuguya?" tanya Kris yang tiba-tiba datang sambil menyodorkan Sehun segelas coke
"eo? mollasseo hyung. Aku juga tak mengenal yeoja itu" Sehun menekuk bibirnya kebawah sambil menaikkan bahunya lalu kembali sibuk mengambil gambar benda museum
"ya! sebaiknya kau cepat menyelesaikan pekerjaanmu itu! kalau tidak security akan melihatmu  mengambil gambar benda-benda museum. Ppali!" Kris memperingatkan
"ne hyung. Aku sudah selesai".


Setelah dari museum, Sehun dan Kris pergi mencari makanan kecil karena sejak pagi tadi mereka belum sarapan.


"Gomawoyo ahjussie.. ini uangnya" Kris memberikan 2000 won pada ahjussie penjual potato roll. Ketika Sehun sedang melihat-lihat hasil jepretannya dia melihat ada yeoja tadi sedang membeli soda di mesin minuman soda
"oh... geunyeoui..." Sehun langsung berlari ke arah yeoja itu
"ya!! Sehun-ah!!! eoddiga?" teriak Kris yang masih membawa dua potato roll. Sehun memberi isyarat pada Kris untuk menyuruhnya pulang duluan
"isshhh jinjja... anak ini!"  gerutu Kris.


Sehun terus mengikuti yeoja itu dari belakang. Sepertinya yeoja ini sangat pendiam dan pemurung. Terlihat juga dari cara jalannya yang cepat dan selalu menduduk
"ishhh sebenarnya mau kemana yeoja ini?" sudah 3 jam Sehun mengikuti yeoja ini tapi yang dia lakukan dari tadi hanya berjalan terus entah kemana sampai akhirnya yeoja ini memasuki sebuah gang kecil
"ahhh mungkin dia akan pulang" gumam Sehun. Ketika akan berbelok ke kanan, entah yeoja ini tau atau tidak bahwa Sehun mengikutinya dari tadi, dia langsung berlari dengan kilat
"eo? cepat sekali larinya?" Sehun segera menyusul yeoja itu
"aissshhhh kemana dia? larinya cepat sekali" nafas Sehun tersengal
"mencariku?" tiba-tiba Sehun dikagetkan oleh suara seorang yeoja dari belakangnya
"OMO!!!"
yeoja itu berjalan mendekat ke arah Sehun
"kenapa kau mengikuti ku?"
Sehun mulai gelagapan menghadapi pertanyaan yeoja ini
"na... aku hanya ingin tau sebenarnya kau ini siapa? kenapa kita selalu bertemu?" jawab Sehun akhirnya. Yeoja itu hanya tertawa sekilas
"kau mau tau siapa aku? aku Park Haejang. Puas?" yeoja itu berbicara dengan tegas lalu berbalik meninggalkan Sehun
"Park Haejang? Haejang-ssi!! camkkanmanyo!!!!" Sehun berlari lagi menghampiri yeoja bernama Haejang itu
"apalagi?"
"camkkanman! kau waktu itu menonton konser ku kan?"
Haejang hanya mengipitkan mata sambil mengernyitkan dahi
"maaf, aku sibuk!" Haejang bersiap akan pergi lagi namun Sehun  mencegahnya
"ya!"
"kau mau apalagi? sudah ku bilang aku sibuk!" Haejang melepas paksa genggaman tangan Sehun dan berjalan cepat meninggalkannya. Sehun tersenyum simpul dan kembali mengikuti Haejang. Baru setengah jalan, Haejang menghentikan jalannya dan berbalik mengahadap Sehun dengan wajah kesal
"ada apalagi kau mengikuti ku?"
"aniya... aku tak mengikutimu. Arah jalan pulang ku memang lewat sini" Sehun beralasan supaya dia tau dimana tempat tinggal Haejang. Haejang hanya berdecak kesal lalu kembali melanjutkan perjalanannya. Saat Haejang akan berbelok ke kanan, Sehun berpura-pura berbelok ke kiri supaya Haejang tak mengira bahwa Sehun benar-benar mengikutinya
"Haejang-ssi..." panggil Sehun. Haejang pun menoleh
"annyeong..." Sehun melambaikan tangan pada Haejang. Haejang hanya mengangguk lalu kembali berjalan. Sehun bersembunyi dibalik tembok dan memperhatikan kemana Haejang pergi dan sampailah Haejang disebuah rumah yang cukup besar namun bergaya rumah Korea jaman dulu
"ahhh jadi itu rumahnya?" Sehun tersenyum kemenangan "geurae..." setelah puas mencari tau dimana tempat tinggal Haejang, Sehun pun berjalan pulang ke rumahnya.


***

"Sehun-ah... aku akan mendaftar club bulu tangkis hari ini. Kau mau ikut tidak?" tanya Luhan yang sedang mengemasi barang-barang nya sepulang dari China kemarin
"bulu tangkis? hmm kelihatannya menarik... aku ikut" jawab Sehun riang sambil menyesap coklat panasnya di sofa kamar Luhan
"kalau begitu ayo kita pergi ke kampus"
"eo? mendaftar sekarang?"
"geurae... hari ini pendaftaran terakhir"
"ahhhh aku tidak membawa uang banyak hari ini. Harus mengambil dulu di atm"
"pendaftarannya gratis, tenang saja"
Sehun dan Luhan pun langsung pergi ke kampus untuk mendaftar club bulu tangkis.

"Geuraeyo... club akan dimulai besok"
"eo... kamsahamnida.." Luhan mengambil raket serta cock dari agassi penjaga tempat pendaftaran bulu tangkis. Setiap orang yang mendaftar akan mendapat raket serta cock gratis
"ye.."
"eo..." Sehun melihat Haejang berjalan dengan cepat di kerumunan orang-orang. Segera Sehun mengejarnya
"hyung... aku kesana dulu. Nanti aku akan kembali"
"ohh... geurae..."
Sehun langsung berlari mencari Haejang yang sudah tak terlihat oleh lautan manusia
"Aisshhh menghilang... kemana dia?" ketika akan berjalan kembali Sehun tak sengaja menginjak sesuatu
"oh.. ige mwoya?" Sehun mengambil sebuah tusukkan rambut yang kelihatannya terbuat dari emas putih
"whoaaaa benda apa ini? seperti milik ratu saja.. ini pasti benda berharga. Harus diamankan" Sehun segera memasukkan tusukkan rambut itu kedalam tasnya dan berjalan kembali ke tempat pendaftaran club bulu tangkis.

***
'Author POV end'

'Sehun POV'


Keesokan harinya..

"Sehun-ah...." panggil seorang yeoja dari kejauhan, aku segera menoleh dan mencari tau siapa yang memanggilku
"Hyunri noona?????" aku melotot tak percaya. Hyunri noona juga mengikuti club bulu tangkis seperti ku?
"waahhh kau juga ikut club bulu tangkis?" tanya Hyunri noona dengan girang
"eoh.... hm.. ne..." aku tersenyum kaku. Aisshhh kenapa harus bertemu dengan tante girang ini lagi sih?
"whoaaa kebetulan sekali ya... apa ini yang dinamakan jo..." belum selesai Hyunri noona bicara, tiba-tiba Luhan hyung menarikku
"Sehun-ah... kau harus ikut aku! ppali!"
"eoh.. noona, mian..." aku langsung mengikuti Luhan hyung. Aku yakin pasti sekarang Hyunri noona sedang menggerutu. Hahahah
"aigoo aigoo hyung... ada apa sih?"
"eobseo... aku hanya membantumu agar terhindar dari tante girang itu. Aku tau kau merasa risih kan dengannya" Luhan tersenyum lebar namun tak menunjukkan deretan gigi rapinya
"ahhh hyung.... kau benar-benar sunbae ku yang terbaik... kau tau apa yang ku rasakan" aku langsung memeluk Luhan hyung dan menepuk-nepuk punggungnya
"ck... ne ne... sudahlah... ayo kita mulai latihan" ketika Luhan hyung pergi mengambil raket, aku melihat seorang yeoja yang akhir-akhir ini selalu membuatku penasaran
"Haejang-ssi?" gumam ku
"apakah dia juga mengikuti club ini?" aku mulai tersenyum lebar dan berjalan menghampirinya
"annyeong Haejang-ssi..." sapa ku tiba-tiba yang membuatnya terkejut
"omo... neo..."
"ne... kebetulan sekali ya. Hahhh tak menyangka dapat bertemu lagi dengan mu" kataku basa-basi
"geurae.. kebetulan yang mengerikan.." lanjut nya sambil mengambil peralatan bulu tangkis dari dalam tas nya
"eo... waeyo??"

'Sehun POV end'

'Haejang POV'

"eo... waeyo??"
ketika sedang mengambil cock, aku merasa ada sesuatu dari dalam tas namja ini
"apa yang ada di dalam tas nya? apa mungkin...." lamunan ku dibuyarkan oleh namja ini
"ahh kita sering bertemu tapi kau belum tau namaku... kenalkan, jega Oh Sehun imnida" katanya sambil menyodorkan tangannya. Aku menatapnya sejenak
"kau sudah tau namaku kan? jadi aku tak perlu menyentuh tangan mu itu.." jawabku ketus lalu berjalan ke lapangan untuk memulai latihan

'Haejang POV end'

'Sehun POV'

"kau sudah tau namaku kan? jadi aku tak perlu menyentuh tangan mu itu.." jawabnya ketus lalu berjalan ke lapangan untuk memulai latihan
"hahh... begitu lagi..." aku pun ikut menyusul teman-teman yang lain dan mulai latihan.

"Geruraeyo.. sebelum kita memulai latihan, kita lakukan perkenalan dahulu. Naneun Yang Joonji imnida. Saya yang akan melatih kalian selama 3 bulan kedepan. Karena usiaku yang masih muda, janagn panggil aku ahjussie, panggil saja Joonji sunbae" Joonji sunbae sedikit bercanda dan membungkukkan tubuhnya
"hahh... 3 bulan bersama Hyunri noona... aisshhhh mimpi apa aku semalam? sial sekali, tapi tak apalah... paling tidak ada Luhan hyung yang akan melindungiku, dan tentunya ada si misterius Haejang" batin ku.

"ahhh lelah sekali, hyung setelah ini kita pergi ke sauna ya" ajakku pada Luhan hyung yang sedang bersandar dikursi dengan handuk kecil yang menggantung di leher nya. Luhan hanya melirikku, mungkin kelelahan
"ya?ya?ya? aku yang traktir. Badanku sudah bau semua, aku butuh treatment supaya tubuhku kembali wangi"
"geurae..."
tiba-tiba saja aku merasa dari kejauhan seperti ada yang memerhatikan ku. Aku menoleh ke belakang dan ternyata Haejang sedang memerhatikanku
"eo..." aku langsung tersenyum dan melambaikan tanganku padanya tapi dia hanya tetap menatapku tajam lalu pergi begitu saja
"wae yeojaneun? hshhh ckckckk".

***

"ahhhh nyaman sekali setelah lelah bermain bulu tangkis..." Luhan hyung menyandarkan kepalanya pada kursi sauna dengan handuk yang melilit kepalanya
"hyung, aku mau membeli telur rebus dulu... sauna begini kurang pas jika tidak ditemani telur rebus"
"ne... beli yang banyak ya"
"geurae..."
ketika sedang membeli telur rebus, aku iseng melihat keluar dan aku sekilas seperti melihat Haejang
"Haejang? itu bukannya Haejang? hmm.... sudah melihatku kenapa tidak menyapa? apa kini dia yang mengikutiku? ckckck" aku pun kembali kedalam ruang sauna sambil membawa telur rebus untukku dan Luhan hyung

'Sehun POV end'

'Author POV'

Setelah selesai sauna Luhan dan Sehun berniat untuk pulang
"Sehun-ah camkkanman gidaryeo..., aku mau ke kamar mandi dulu"
"ne.." ketika sedang menunggu Luhan di kamar mandi, Sehun di kagetkan oleh suara seorang yeoja
"Sehun-ssi" Sehun menoleh untuk mencari tau siapa yang memanggilnya
"eoh... Haejang-ssi? ketemu lagi?" kata Sehun dengan menunjukkan senyum sumringahnya
"mm.."
"ada apa?"
"apakah kau... pernah menemukan sesuatu?"
Sehun menautkan alisnya
"menemukan..... apa?"
"yahh... sesuatu mungkin benda yang istimewa"
Sehun mengingat-ingat, apakah dia pernah menemukan suatu benda
"ahhh benda itu... apa mungkin itu benda miliknya?" batin Sehun
"eum...."
"ahhh jeo!" Haejang mengambil benda yang kemarin Sehun temukan saat mencari Haejang dari tas Sehun
"ya!!! jeo naekkeoya!!!" Sehun segera merebut kembali benda itu dari tangan Haejang
"ya!! jeo naekkeoya!!" teriak Haejang
"ani... memang kau ada bukti kalau ini milikmu? jelas-jelas tadi berada di tas ku! ini milikku!"
"ckk... geundae.."

'Author POV end'

'Haejang POV'

"ckk... geundae.." aisshhh jika aku bilang yang sebenarnya bisa gawat. Eottokhaji???
"ahh... sunbae ku sudah selesai! maaf ya, aku harus pergi. Annyeong Haejang-ssi" kata Sehun dengan nada yang menyebalkan
"ishhh aku harus bagaimana? benda itu benar-benar penting! Byulrin eonni pasti akan marah jika tau benda itu ada ditangan orang lain! aku harus mengambilnya kembali!".

'Haejang POV end'

'Sehun POV'

"ck.. hhh, jika memang benar benda ini adalah miliknya maka aku bisa menjadikan ini alat untuk membuatnya mengejarku" aku tersenyum simpul sambil menggenggam benda yang membuatku dan Haejang berseteru itu.

Hari ini aku kembali bermain bulu tangkis di club. Ku lihat Haejang yang sedang berlatih bulu tangkis
"benar-benar semangat anak itu! neomu yeppeo..." tak sadar aku tersenyum melihat yeoja itu. Aku pun berniat menghampirinya. Ketika aku akan menghampirinya tiba-tiba saja Hyunri noona datang dan merangkul tanganku
"Sehun-ah..."
"eo... noo...noona"
"nanti setelah ini bagaimana kalau kita keluar mencari coklat panas" ajaknya
"ahhh andwae noona... aku ada keperluan.. mianhae" aku melepas rangkulan Hyunri noona dan berjalan menghampiri Haejang

'Sehun POV end'

'Author POV'

"ahhh andwae noona... aku ada keperluan.. mianhae" Sehun melepas rangkulan Hyunri dan berjalan menghampiri Haejang. Hyunri menggigit bibirnya kesal
"ahh... jadi kau sibuk karena anak itu?" Hyunri menatap Haejang dengan sinis
"Haejang-ssi..." panggil Sehun. Haejang menoleh dengan wajahnya yang penuh peluh
"aku akan mengembalikan barang mu itu"
Haejang menautkan alis nya
"tapi dengan syarat! kau harus menuruti apa yang aku minta dan menjawab dengan jujur semua pertanyaan yang ku lontarkan padamu. Eotte?" Sehun tersenyum mantap. Terlihat raut wajah Haejang yang sedang mempertimbangkan. Setelah menghembuskan nafas panjang, akhirnya Haejang menjawab
"geurae... aku akan melakukannya! tapi sekarang kembalikan benda itu padaku!"
"shireo... aku akan mengembalikannya jika kau sudah menepati janji mu!"
"hah? sampai kapan?"
"hmmm...... selama kita masih mengikuti club ini"
"mwo??? neo micheosseo??? aku tidak bisa menunggu selama itu.."
"wae? memang seberapa penting benda itu bagimu?"
"sangat penting!!! jeo... aisshhh aku tidak bisa mengatakannya" wajah Haejang terlihat cemas
"wae? kau berjanji akan menjawab dengan jujur pertanyaanku"
"Sehun!!!!! kemari!!" panggil Joonji sunbae dari kejauhan
"ahh... aku dipanggil Joonji sunbae. Kau harus menjawabnya nanti saat kita makan malam diluar" kata Sehun tegas lalu berlari menghampiri Joonji sunbae
"aisshhhh sial!!!" dengus Haejang.

Latihan pun akhirnya selesai, dan Sehun tak sabar ingin mendengar jawaban Haejang.
"hyung, hari ini aku tidak pulang bersamamu. Aku ada perlu"
"geurae.... kalau begitu aku duluan. Annyeong Sehun-ah"
"ne... annyeong hyung" setelah melambaikan tangan pada Luhan, Sehun langsung berbalik menghampiri Haejang
"ya! Haejang-ah..."
"tch... dia bahkan sudah sok akrab! tak memanggilku dengan sebutan ssi" gumam Haejang
"kau berhutang padaku! kaja!" Sehun memberi isyarat dengan kepalanya untuk menyuruh Haejang mengikutinya. Dengan berat hati Haejang mengikuti Sehun.

"Kita mau kemana?" tanya Haejang di sela perjalanan
"kita akan mencari makan"
terlihat Haejang menundukkan kepalanya
"tenang, aku yang bayar"

Sesampainya di sebuah restoran, Sehun langsung menagih Haejang lagi akan janjinya. Sehun menatap Haejang dalam-dalam. Haejang berdecak kesal dan memutar bola matanya
"geurae... geurae... benda itu adalah tusuk rambut milik eomma ku" jawab Haejang dengan berat hati
"milik eomma mu? kenapa jaman sekarang seperti ini masih memakai tusuk rambut seperti itu?"
"eomma ku..... adalah ratu pada jaman dinasti Joseon"
"mwo? dinasti Joseon? Haejang-ah.... kau kan berjanji akan menjawab dengan jujur. Dinasti Joseon itu sudah sejak tahun 1400"
"sebetulnya tahun 1398"
"yahhh sama saja"
"tapi aku tidak bohong! aku ini........ anak reinkarnasi.."
"MWO???????"

-TBC-

No comments:

Post a Comment