Blog featuring asian fanfiction and etc.

Monday 23 January 2012

Beloved Devil

Mian kalo ceritanya rada mirip-mirip sama twilight, lagi mampet otaknya. Tidak bermaksud jadi plagiat kok
story..


_________________________________________________________________________


Author : Haepi
Title : Beloved Devil
Cast : -Cho Kyuhyun (Super Junior)
          -Jirae Jang (author's friend)
          -Han Shimyeon
          -Kim Yooseun
          -Byunshin Jang
          -Lussio
Rating : PG
Genre : Romance, Fantasy
Category : Oneshoot
_________________________________________________




'Jirae POV'


"Eomma.... sudah ku bilang berapa kali? tahun baru kali ini aku tidak ingin liburan ke Singapura" teriakku pada eomma ku yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv "aku ingin liburan ke rumah samchon saja"
"Jirae-ah!! kita itu harus berkunjung ke rumah halmeoni setiap tahunnya! ini kan sudah rutinitas keluarga kita!" kata eomma ku dengan sabar
"isshhh eomma, tapi aku bosan! aku ingin ke rumah samchon saja di Jeju"
"iya, tapi setelah dari Singapura Jirae sayang"
"asshhh eomma!!" aku langsung lari ke kamar. Aku bisa bayangkan pasti sekarang eomma ku hanya mengelus dada dan geleng-geleng kepala. Ya, setiap tahun baru aku dan keluargaku selalu mengunjungi rumah halmeoni di Singapura. Eomma ku orang Singapura sedangkan appa ku orang Korea (kalo sebenernya ayahnya Jirae orang indo. Tapi ibunya beneran orang singapur heheh).


Pagi ini mataku benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Rasanya benar-benar berat sekali sampai akhirnya aku mendengar suara eomma ku yang mengetuk pintu


"Jirae-ah!! illyeona!! ini sudah siang! sampai kapan kau mau tidur terus?!" jerit eomma ku dari luar pintu kamar ku
"ne eomma...." jawabku masih dengan mata terpejam. Dengan langkah gontai aku membuka pintu dan keluar menuju meja makan
"Jirae-ah...jika kamu tidak mau ikut ke Singapura tidak apa. Tapi kau harus mau menemani anak teman appa yang akan berlibur disini" kata eomma ku ketika aku duduk di kursi makan sambil meneguk segelas susu dingin
"nuguya?"
"namanya Cho Kyuhyun. Dia akan berlibur disni selama sebulan"
"mwoya? sebulan? lama sekali? libur sekolahku bahkan tidak sampai sebulan. eumm dia namja?"
"ne. dia namja. kalau kau tidak mau berarti kau harus ikut appa dan eomma ke Singapura"
aku berpikir keras, sebaiknya aku ikut ke Singapura atau menemani anak teman appa ya? eumm... tapi kalau aku liburan di rumah halmeoni, aku pasti akan di ganggui oleh anak teman eomma  disana yang masih kecil itu. Hahhh itulah yang membuatku tak ingin berlibur di Singapura lagi.
"Baiklah eomma.. aku akan menemani anak teman appa saja"
"geuraeyo? baiklah.. anak teman appa itu akan datang nanti siang! kau jemput dia ya.. karena nanti eomma ada reuni dengan teman-teman eomma" kata eomma sambil mengacak rambutku lalu pergi mandi.


Aigoo kenapa waktu cepat sekali berlalu? tak terasa sudah pukul 12 siang, aku harus segera ke airport untuk menjemput anak teman appa yang bernama Cho Kyuhyun itu. Huhh paling tidak dia bukan anak kecil seperti anak teman eomma yang selalu menggangguku itu.


"isshhh panas sekali.. ahhh ayolah Cho Kyuhyun, dimana kau? lama sekali?" gerutuku dalam hati karena aku sudah sangat kepanasan dengan membawa papan nama 'Cho Kyuhyun'. Aku melihat ada seorang namja tampan yang memakai kemeja hitam dan kacamata hitam sambil membawa koper-koper nya
"omo. Gantengnya... namja ini" batinku sambil mataku terus tertuju pada namja itu.



Aku terkejut ketika namja itu berjalan menuju ke arah ku
"Jirae Jang?" sapa namja itu
"ah.. eee... ne. Jirae Jang imnida. Cho..Cho Kyuhyun-ssi?" tanyaku
"ne.. Cho Kyuhyun imnida" ahh ternyata benar namja ini Cho Kyuhyun. Ya tuhan... berarti selama sebulan aku akan menemani namja tampan ini? omona... mimpi apa aku semalam?? ternyata pilihan ku tepat untuk lebih memilih menemani namja ini ketimbang ikut ke Singapura.


Aku pun langsung mengantarnya ke rumahku. Kebetulan sekali ketiga adikku yang masih kecil-kecil itu sudah berangkat ke Singapura kemarin bersama saudara-saudaraku, jadi tidak akan ada yang menggangguku dirumah selama aku menemani namja ganteng ini.


"Ini rumahku. Ayo masuk. Anggap saja rumah sendiri" kataku ramah sambil menunjukan kamarnya. Aku mendengar ada suara gelak tawa dari arah ruang cuci pakaian. Seingatku tadi rumah kosong setelah aku pergi menjemput Cho Kyuhyun. Aku pun mengecek siapa yang ada di disana. Ternyata Woon ahjussi dan Jung ahjumma. Mereka berdua adalah supir dan pembantu rumah tanggaku. Tapi bukankah mereka seharusnya pulang kampung? lalu kenapa mereka kembali lagi kesini?


"Woon ahjussi? Jung ahjumma? apa yang kalian lakukan disini? bukankah kalian pulang kampung?" tanyaku
"ne nona, tapi nyonya menyuruh kami untuk kembali lagi kesini." jawab Jung ahjumma
"wae?"
"katanya kami harus disini menemani nona sampai anak teman tuan itu pulang" jawab Woon ahjussi
"untuk apa ditemani? aku kan sudah besar! lagi pula apa kalian tidak rindu kampung halaman? Pasti saat tahun baru seperti ini kan kalian ingin bertemu dengan saudara-saudara kalian di kampung"
"nyonya membolehkan kami pulang setelah anak teman tuan itu pulang"
"mwoya? oh... ne" jawabku lesu. Eomma ini apa-apaan sih? aku kan bukan anak kecil lagi yang harus dijaga dua 'baby sitter'
"lagi pula tidak baik membiarkan seorang yeoja hanya tinggal berdua dirumah dengan namja asing yang tidak dikenalnya. Bagaimana pun juga dirumah ini harus ada kami untuk menjaga nona" kata Jung ahjumma dengan suaranya yang memang sudah sedikit parau mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.


Hari ini aku berjanji pada Kyuhyun untuk menemaninya jalan-jalan, melihat pemandangan kota Seoul.


"Inilah Seoul. Bagaimana menurutmu Cho Kyuhyun?" tanyaku pada namja disebelahku yang sedang memandangi jalanan pagi Seoul lewat jendela mobilku
"hmm... indah. Aku menyukainya" jawab Kyuhyun tanpa melepas pandangannya dari jalanan. Kedua orang tua Kyuhyun memang asli orang Korea, tapi setelah menikah mereka pindah ke London, alhasil anak mereka ini tidak pernah melihat bagaimana itu Seoul karena kedua orang tua Kyuhyun berasal dari Busan.


"Sekarang kita sampai di Jyeongnam Restaurant (imagine). Kau pasti lapar kan?" tanyaku sambil menutup pintu mobil. Woon ahjussi membukakan pintu untuk Kyuhyun
"ahh ne, aku memang lapar" kami pun masuk kedalam restoran yang dihiasi lampu berwarna biru yang di dominasi putih itu.
"Ahjussi, saya pesan 2 sundubu dan 2 ocha" kataku pada pelayan itu
"mwoya? sundubu? ahh ani... aku tidak makan sundubu. Aku pesan beef yakiniku saja. Eumm tanpa nasi" sela Kyuhyun. Aku hanya tersenyum kecut melihat tingkah Kyuhyun yang aneh. Kenapa dia terlihat panik sekali ketika aku memesankannya sundubu?
Tak lama akhirnya makanan pun datang. Ketika sedang asik menikmati makanan kami masing-masing, tak sengaja tangan kami memegang teko ocha bersamaan. Ya tuhan, dingin sekali tangannya?
"kenapa tanganmu dingin sekali? apa kau sakit?" tanyaku khawatir
"ah... ani, gwaencanha" jawabnya gugup. Namja ini kenapa sih? kenapa dari tadi dia gugup? padahal kemarin saat aku menjemputnya dia baik-baik saja. Anehnya lagi, dia selalu memesan makanan mentah termasuk daging. Jika salmon mentah dan sejenisnya mungkin memang kami orang Korea juga mengkonsumsinya, tapi Kyuhyun juga menyukai daging sapi mentah?


"Akhirnya kita sampai" Aku merebahkan tubuhku di sofa. Badanku pegal sekali. Aku buru-buru membuka mataku ketika aku merasakan ada sepasang tangan yang memijat bahuku
"Kyuhyun-ssi?" aku membelalakkan mataku ketika tau siapa yang memijat ku
"otot-otot mu tegang sekali? apa kau stres?" tanya nya sambil terus menekan-nekan bahuku
"ahh... akhir-akhir ini aku memang banyak pr dan ujian. Yahh mungkin juga aku stres" jawabku sembari tersenyum. Namja ini perhatian juga ternyata, aku jadi tambah menyukai namja ini.


***

Pagi-pagi seperti ini aku sudah mencium bau masakan dari arah dapur. Ahhh itu pasti Jung ahjumma. Segera aku bangun dan berniat membangunkan Kyuhyun. Ku lihat kamarnya.. kosong? ahh mungkin dia sedang nonton tv atau berada di meja makan. Ketika aku akan beranjak dari kamar Kyuhyun, aku tak sengaja melihat jendela kamar Kyuhyun terbuka, langsung saja ku tutup jendela itu. Ketika aku akan menutup jendela, sepasang mata merah memperhatikanku dari pohon didepan jendela itu. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Mata apa itu? apa itu kucing? tapi kenapa matanya terlihat seperti mata manusia? Aku pun segera berlari menuju meja makan. Ternyata benar, Kyuhyun sudah berada di meja makan. Ku lihat dia seperti memikirkan sesuatu.

"Annyeong Kyuhyun-ssi" sapaku
"ahh annyeong Jirae-ssi" sambutnya dengan menunjukkan senyum manisnya. Ku lihat tangannya seperti ada yang ganjal. Kenapa tangannya tidak ada rambutnya sama sekali? bukankah seharusnya namja itu memiliki rambut tangan dan kaki lebih banyak dari yeoja? ohh... mungkin dia wax tangan. Tapi tak lazim sekali? dia terlihat seperti namja normal. Apa mungkin dia gay? banyak berjuta pertanyaan di otakku, tapi ku simpan saja semua pertanyaanku itu.
"Jirae-ssi, dimana tempat seni di Seoul?" tanyanya
"tempat seni? maksudmu seperti tempat koleksi lukisan dan sejenisnya begitu?"
"ne.. aku ingin kesana. Ada sesuatu yang ingin kucari"
"ahh sepertinya aku tau. Geurae, nanti aku akan menemanimu". 
Setelah makan, kami pun bergegas menuju tempat yang berisi penuh dengan koleksi-koleksi lukisan, pahatan, dan lain sebagainya.

"Ini dia tempatnya" kami turun disebuah bangungan yang di dominasi dengan kaca. Untuk ukuran seni seperti ini bisa dibilang tempat ini cukup modern. Biasanya jika sudah berbau seni seperti ini tempatnya akan terlihat kuno. Bangunan ini terlihat bersih dengan cat tembok dan lantainya yang berwarna putih silver.

"Kenapa tempat ini begitu sepi?" tanya Kyuhyun sambil melangkah melihat-lihat lukisan di sekelilingnya
"mungkin karena kita datang terlalu pagi. Tadi saja tempat ini baru buka kan?"
mataku tertarik untuk melihat sebuah lukisan yang menggambarkan kastil dengan menara yang tinggi dan banyak pohon cemara di sekelilingnya.
"Jirae-ssi.." panggil seorang namja. Aku menoleh
"ne Kyuhyun-ssi?"
"aku.. eumm... ini untukmu" Kyuhyun memberikanku sebuah manekin yang memakai gaun hitam serta topi yang dihiasi bulu warna hijau tosca. Sungguh cantik
"aku baru membelinya tadi" tambah Kyuhyun
"ahh.. gomawoyo Kyuhyun-ssi. Kau tidak perlu repot-repot membelikanku manekin ini" ujarku sambil menatap takjub padanya
"gwaencanha. Anggap saja ini hadiah dariku karena kau mau menemaniku di Seoul selama sebulan ini" aku hanya tersenyum mendengarnya. Ku lihat Kyuhyun memandang lukisan yang tadi aku lihat dengan seksama. Tersirat di matanya seperti... sedih. Setelah melihat-lihat lukisan, kami pergi berenang di kolam renang yang terkenal dengan berbagai permainannya di Seoul ini. Tentu aku tidak hanya berdua dengan Kyuhyun, aku mengajak dua sahabatku, Yooseun dan Shimyeon serta pacar Yooseun, Byunshin.


"Ahhh akhirnya kalian datang!" aku langsung memeluk Shimyeon dan Yooseun begitu mereka datang
"kenapa kau mengajak kami berenang? tumben sekali, kau kan tidak suka berenang" tanya Shimyeon dan di susul anggukan oleh Yooseun
"tugasku kan untuk menemaninya liburan" jawabku sambil melirik Kyuhyun yang sedang memandangi langit "jadi ku ajak saja dia berenang disini"
"ahh.... Jirae-ah, siapa namanya? dia lumayan juga" bisik Yooseun sambil meirik ke arah Kyuhyun
"ah ya, aku lupa memperkenalkan kalian. Kyuhyun-ssi, kenalkan ini teman-teman ku. Yooseun, Shimyeon, dan Byunshin" kataku sambil menarik tangannya supaya mendekat ke arah kami
"ahh Cho Kyuhyun imnida" ujarnya sambil membungkukkan badan 90°. Kami pun bergegas ganti baju dan langsung mencoba berbagai permainan
"jagiya!! tangkap ini!" teriK Byunshin pada Yooseun yang akan melemparkan bola voli. Ya, kami sedang bermain polo air.
BUUKKK!!! tiba-tiba saja kepalaku terhantam bola. Isshhh sakit sekali
"aigoo"
"Jirae-ssi.. gwaencanha?" tanya Kyuhyun yang terlihat panik dan segera menghampiriku
"ahh... gwaencanha Kyuhyun-ssi"
"mianhae.. aku tidak tau kalau ada kau"
kurasakan hidungku mengeluarkan sesuatu
"Jirae-ssi, kau mimisan?" katanya panik
"mwo?"
"ayo kita pulang. Kita harus mengobati lukamu" Kyuhyun segera menggeretku dan menutupi hidungku dengan sapu tangannya. Ketiga temanku pun langsung pulang setelah diminta oleh Kyuhyun.


"Kau istirahatlah. Jangan bangun dulu setelah darahmu ini berhenti mengalir." kata Kyuhyun sambil mengacak rambutku. Ketika Kyuhyun hendak beranjak dari kasurku, aku langsung mencegahnya
"Kyuhyun-ssi"
"ne?"
"mianhae.."
"untuk apa?"
"aku menggagalkan acara berliburmu." ku lihat Kyuhyun tersenyum. Senyumnya sungguh membuat seluruh yeoja yang melihatnya seperti di bawa ke langit ke tujuh (author lebay)
"ani.. ini salahku. Mungkin tadi jika aku lebih berhati-hati tidak akan seperti ini jadinya. Seharusnya aku yang meminta maaf karena membuatmu jadi begini. Mianhae."
"tapi memang tubuhku yang terlalu renta. Masa terkena bola saja sampai mimisan. Hahaha" kataku berusaha menghiburnya
"tidurlah. Nanti sore aku akan membangunkanmu"


'Jirae POV end'


'Kyuhyun POV'


Sampai kapan aku akan trerus menyembunyikan ini semua pada Jirae? kurasa aku mulai menyukainya. Nanti malam aku akan membuat kejutan untuknya.
Kurasakan ada yang menyentuh tanganku lembut. Ku kira ini mimpi, tapi ketika aku membuka mata... Jirae?


"Jirae-ssi, kau sudah bangun?" tanyaku yang melihatnya sedang menyelimutiku
"kenapa kau bangun? padahal aku baru saja akan menyelimutimu" ujarnya sambil menggembungkan pipinya. Ahhh neomu kyeopta..
"ahh gwaencanha. Aku terlambat ya? seharusnya kan aku yang membangunkanmu"
"gwaencanha"
"apa kau sudah sembuh?"
"ne, aku sudah sembuh"
"emm... Jirae-ssi, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" terlhiat Jirae yng menautkan alisnya
"mengajak kemana?"
"kau akan tau setelah kau selesai mandi dan berdandan" jawabku sambil tersenyum dan segera pergi ke kamar mandi.


Aku akan menyatakan perasaanku. Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri, aku memang menyukainya.

'Kyuhyun POV end'


'Jirae POV'


"Kita sampai.." Kyuhyun langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untukku
"gomawo" apa? Kyuhyun mengajakku ke padang rumput? untuk apa? disini sepi sekali, tidak ada satu orang pun kecuali kami berdua. Apa yang akan dia lakukan?
"Kyuhyun-ssi, kenapa kau mengajakku ke tempat seperti ini?" tiba-tiba saja Kyuhyun menggenggam kedua tanganku dan menatap mataku tajam
"Jirae-ssi... aku.. aku tau mungkin ini terlalu cepat bagimu. Tapi asal kau tau saja, sebetulnya aku sudah lama mengenalmu hanya saja kau tidak menyadari itu. Jirae-ssi, aku menyukaimu. Saranghae.." MWO??? Kyuhyun menyukaiku? apa ini mimpi? aku masih sadar kan?
"Kyuhyun-ssi... kau"
"aku tidak memaksamu untuk menjawab sekarang bahkan aku tidak memaksamu untuk menjawab karena aku hanya ingin kau tau isi hatiku yang sebenarnya"
"Kyuhyun-ssi... sejujurnya, aku juga menyuakimu. Neomu neomu saranghae" jawabku sambil tersenyum sumringah
"jeongmal? kau mencintaiku apa adanya?"
"ne... nado saranghae Kyuhyun-ah.. aku mencintaimu apa adanya" aku langsung memeluknya
"geundae Jirae-ah..., kau harus tau yang sebenarnya. Aku tak mau kau menyesal nantinya" nada bicara Kyuhyun sedikit terdengar lebih serius sekarang
"tau apa?" Kyuhyun langsung mengadahkan kepalanya ke langit, memandang langit yang sebentar lagi akan gelap. Setelah langit benar-benar menjadi gelap, Kyuhyun langsung menatapku lagi dan... betapa terkejutnya aku melihat mata Kyuhyun yang berubah menjadi merah. Persis seperti mata yang waktu itu menatapku ketika aku menutup jendela kamar Kyuhyun. Aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku
"ini aku Jirae-ah.. aku Cho Kyuhyun"
"ke..kenapa matamu seperti itu? sebenarnya siapa kau?"
"tenanglah Jirae-ah... aku tak akan menyakitimu, Bukankah kau telah berjanji padaku untuk mencintaiku apa adanya?" aku terdiam. Sorot matanya tak memperlihatkan sorot mata yang buas, yang ingin menyakitiku. Matanya terlihat seperti memelas
"kalau begitu jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku dengan nada tegas
"terserah kau mau percaya tau tidak, aku ini tidak 100% manusia. Appa ku adalah lucifer dan eommaku vampir. Tapi mereka semua masih keturunan manusia. Jadilah aku seperti ini" jelasnya sambil tertunduk "aku tidak pernah mau keluar malam-malam dengan mu karena aku tak mau kau melihatku seperti ini. Setiap di keadaan gelap mataku pasti berwarna merah. Dan aku penghisap darah. Maka dari itu setiap kita makan aku pasti meminta daging mentah.." aku membelalakan mataku tak percaya. Apakah aku bermimpi? Kyuhyun seorang vampir dan setengah lucifer?
"dan sebetulnya aku ke Korea bukan untuk berlibur, tapi untuk menyelamatkan eommaku. Kau tau? lucifer dan vampir itu bermusuhan. Tapi dasar orang tuaku, mereka tak memandang apapun. Hingga akhirnya raja Numoss, raja dari seluruh rakyat lucifer, menemukanku. Dia ingin membunuhku karena aku satu-satunya vampir keturunan lucifer. Sekarang eommaku yang di sandera oleh raja Numoss dan aku harus menyelamatkannya" jelas Kyuhyun panjang lebar
"lalu bagaimana caramu untuk menyelamatkan eomma mu?" tanyaku
"aku harus menemukan titik balik matahari. Itu terjadi setelah gerhana bulan. Jika aku menemukannya, aku harus segera menyinari pedang ini dibawah sinar matahari. Karena titik balik matahari yang paling cepat ada di Korea. Jika di London, aku harus menunggu sekitar 8 bulan lagi. Itu terlalu lama" jelas Kyuhyun sambil mengambil samurai dari dalam mobil
"memang kapan titik balik matahari itu akan terjadi?"
"2 minggu lagi. 2 minggu lagi akan ada gerhana bulan dan itu berarti titik balik matahari akan segera terjadi" jawab Kyuhyun sambil memasukkan kembali samurainya kedalam mobil
"kenapa kau harus menyinari samurai itu?"
"karena samurai itu milik raja Numoss. Benda itu adalah benda paling sakti miliknya. Jika samurai itu hancur, maka rakyat lucifer dan vampir tidak akan bermusuhan lagi dan semuanya akan kembali normal" aku hanya mengangguk anggukan kepalaku
"kau masih ingat lukisan kastil yang waktu itu kau pandang kemarin? sebetulnya itu lukisan rumahku. Di London aku tinggal di kastil seperti itu."
"jeongmal?"
"ne.." saat seperti ini namja itu masih bisa tersenyum
"seharusnya kau jahat bukan? kau ini kan keturunan lucifer"
"kau harus tau, sebetulnya saat aku bertemu denganmu aku ingin menjadikanmu bayaran untuk raja Numoss. Tapi hatiku berkata lain, tak mungkin aku menyakiti seseorang yang kucinta. Aku juga selalu mengingat nasihat eommaku, lucifer itu dipandang buruk oleh orang-orang karena kejahatannya tapi aku harus mengubah image itu dan jadilah aku, lucifer yang baik hati" ujar Kyuhyun sambil menunjukkan puppy eyes nya. Aku tertawa dan memukul kecil lengannya
"hahaha, bisa saja kau. Kalau kau lucifer berarti aku akan menjadi malaikat nya". Malam itu pun menjadi malam penuh arti untukku, karena baru pertama kalinya aku mencintai seorang vampir setengah lucifer yang baik hati (?).


'Jirae POV end'


'Kyuhyun POV'


Sesampainya dirumah, aku menggendong Jirae yang sudah terlelap sejak di mobil tadi menuju kamarnya


"Jirae-ah... aku tidak akan membiarkanmu terluka. Aku berjanji, aku akan selalu melindungimu. Jalja.." aku mengecup keningnya singkat dan berjalan menuju kamarku. OMONA!!! apa-apaan ini? kenapa kamarku begitu berantakan? samurai... dimana samurai itu? aisshhhh sial, pasti anak buah raja Numoss itu sudah mengetahui keberadaanku. Aku bergegas menuju dapur dan... Woon ahjussi dan Jung ahjumma masih terlelap? aku harus segera membangunkan mereka
"Woon ahjussi, Jung ahjumma... ilryeona!!! ilryeona!!!" aku mengguncang tubuh mereka berdua
"ahh tuan ... ada yang bisa kami bantu?" tanya Jung ahjumma
"Woon ahjussi, Jung ahjumma, cepat kalian pulang ke rumah kalian!" kataku terengah-engah
"tapi tuan.."
"sudah... turuti saja kataku. Jika kalian tetap disini itu akan membayakan diri kalian sendiri"
"tapi tuan, bagaimana dengan anda dan nona Jirae?" tanya Woon ahjussi yang juga terlihat mulai panik
"itu biar aku yang mengurusnya, kalian pulang lah!"
"baiklah tuan.." mereka pun langsung bergegas pulang di tengah malam yang dingin.


"Jirae-ah... jagiya.. ilryeona.." panggilku berusaha membangunkan Jirae
"ahhh Kyuhyun oppa, ada apa?" jawabnya dengan suara khas orang bangun tidur
"jagiya.. kurasa untuk sementara waktu kita tidak dapat tinggal disini"
"waeyo oppa?"
"akan kujelaskan nanti. Sekarang cepat kemasi barang-barangmu dan kita cari tempat lain" setelah berkemas kami segera pergi mencari penginapan.


"Sementara kita tinggal disini dulu." ujarku sembari mengangkat hand rem
"sebenarnya ada apa oppa?"
"dengarkan aku! sepertinya anak buah raja Numoss telah menemukan keberadaanku! aku takut dia akan melukai siapapun yang ku cintai karena tadi kamarku begitu berantakan dan samurai itu hilang. Aku yakin itu ulah dari suruhan raja Numoss. Jadi kumohon, tinggallah di penginapan ini selama aku mencari samurai itu
"oppa, aku ikut!" Jirae memeluk tanganku erat
"andwae Jirae-ah... aku tidak ingin kau terluka. Tetaplah disini sampai aku kembali!" jawabku sembari menggenggam tangannya dan mengusap rambutnya berusaha menenangkannya
"geundae oppa, aku ingin membantumu"
"aniya Jirae-ah... kau tidak bisa ikut denganku! aku janji aku akan kembali dengan keadaan selamat. Pegang janjiku!" aku mengecup pipinya
"jaga dirimu baik-baik" Jirae langsung memelukku erat
"ne.. aku akan kembali dengan selamat" aku pun mengacak rambutnya dan pergi mencari anak buah raja Numoss itu


'Kyuhyun POV end'


'Jirae POV'


Kyuhyun pun mengacak rambutku dan pergi dari mobil. Larinya cepat sekali? hampir tidak terlihat jika dia berlalri apa lagi ditengah gelapnya malam seperti ini. Dasar vampir!


Sudah dua hari semenjak Kyuhyun mencari anak buah raja Numoss itu, tapi sampai sekarang dia tak kunjung pulang. Apa dia melanggar janjinya? ya tuhan, selamatkanlah dia.


Ketika aku akan bergegas mandi, aku mendengar suara jendela kamarku berbunyi, seperti ada yang mengetuk. Segera kubuka gorden yang menutupi jendela kamarku itu dan kulihat ada seekor burung gagak yang membawa kertas yang dikalungkan di leher nya. Segera kubuka jendela itu dan mengambil kertasnya. Isinya..


Jirae-ah.. bisakah kau pergi ke daerah Jyeolanham sekarang? sepertinya aku butuh bantuanmu. Tapi ingat! berhati-hatilah dari para penjaga raja Numoss.

Kyuhyun membutuhkan bantuanku? aku harus segera kesana! sesampainya aku disebuah rumah besar di daerah Jyeolanham, dengan hati-hati aku membuka pintu gerbang rumah itu
JLEB!!! (maaf sound effectnya enggak banget -_-V) tiba-tiba ada anak panah yang menancap di punggungku dan... semuanya menjadi putih.

***

Aisshh... kepalaku terasa sangat pusing. Aigoo, dimana aku? kenapa tangan dan kakiku dirantai seperti ini? apakah... Kyuhyun yang melakukan semua ini? tidak dipungkiri bukan jika Kyuhyun bisa berbuat jahat? dia kan juga lucifer, ya tuhan setega itu kah Kyuhyun padaku? aku terlanjur mencintainya. Apakah aku juga harus menjadi lucifer agar bisa bersamanya?

"Rupanya kau sudah bangun. Hmm neomu yeppeo" terdengar suara namja yang sangat besar dan kulihat sesosok manusia dengan tanduk merah dikepalanya. Apa ini raja Numoss? pemimpin dari seluruh rakyat lucifer?
"nuguseyo? lepaskan aku?" bentakku sambil berusaha melepas rantai di kaki dan tanganku ini
"perkenalkan! aku Lussio adik dari raja Numoss! tenang saja aku tidak akan menyakitimu! hahaha, kau bodoh! kau percaya jika anak vampir itu yang mengundangmu kesini? hahaha, apakah dia sejahat itu padamu hingga dia memanggilmu kemari?"
"jadi... kau yang mengirim surat itu? dan kau mengaku sebagai Kyuhyun? dasar kau iblis!!!" aku pun meludahinya tepat di wajahnya
"aisshhh jinjja! beraninya kau!" PLAK!!! iblis itu menampar pipiku
"apa yang kau mau?" bentakku
"aku? aku hanya ingin membunuh kekasihmu tercinta itu."
"lalu dimana dia sekarang?"
"tenang! dia belum mati! aku mencari waktu yang tepat untuk membunuhnya! tepat ketika gerhana bulan! aku akan membunuhnya! mungkin kau akan menyampaikan pesan-pesan terakhirmu sebelum dia mati? hahaha"
"tidak secepat itu Lussio!" tiba-tiba saja Kyuhyun datang dengan membawa samurai itu. Dia berhasil merebut kembali samurai raja Numoss?
"ya..  bagaimana kau.. arrgghhh" Kyuhyun langsung menebas tangan kanan Lussio. Iwwhh itu sanagt menjijikan, darah mengucur deras dari tangannya. Tunggu, darahnya berwarna hitam? dan... tangannya tumbuh lagi?? (kaya spongebob ya ._.)
"hahaha, dasar kau bodoh Cho Kyuhyun! ya!!" adik dari raja Numoss itu menendang wajah Kyuhyun hingga Kyuhyun tersungkur sampai menghantam tembok. Perang pun berlangsung. PYAARR, pecahan besi hasil dari perang mereka berdua pun mengenai rantai yang mengikatku dan aku berhasil lolos. Segera ku ambil potongan besi yang tajam itu untuk menusuk Lussio.
"aarrghhhh" ku tusuk berkali-kali perut iblis ini. Tiba-tiba saja langit menjadi benar-benar gelap. Gerhana bulan? itu artinya setelah ini titik balik matahari akan muncul. Tinggal meunggu 10 menit lagi. Ku lihat iblis itu sudah pingsan.
"Jirae-ah..."
"Kyuhyun oppa.." kami saling berpelukan
"aku takut kehilanganmu oppa! ku pikir kau sudah mati dibunuh oleh raja Numoss" aku terisak didalam dekapan Kyuhyun
"aniya... aku harus tetap hidup demi dirimu. Demi keluargaku" Kyuhyun mengusap kepalaku. Tak terasa sebentar lagi gerhana akan berakhir dan sinar matahari mulai muncul dari sela-sela awan
"ahh titik balik matahari" Kyuhyun tersenyum sumringah dan segera berlari keluar. Ketika Kyuhyun akan menyinari samurai itu, tiba-tiba Lussio mendorong Kyuhyun dan memukulinya hingga samurai itu terseret
"kau tidak akan bisa lari dariku!" teriak Lussio sambil terus memukuli Kyuhyun. Aku tak tinggal diam, aku langsung mengambil samurai itu dan mulai menyinarinya dibawah sinar matahari. Tapi anak buah raja Numoss menarikku, tapi aku tak menyerah. Selagi tangan kiriku melawan para anak buah raja Numoss, tangan kananku yang membawa samurai menyinari samurai itu tepat dibawah sinar matahari dan..... BYAARRR!!!! Lussio beserta anak buahnya pun hancur. Rumah besar itu pun ikut hancur. Aku menatap semuanya dengan tatapan tak percaya.

'Jirae POV end'

'Kyuhyun POV'

Jirae berhasil? hah, dia pahlawan yang sesungguhnya! dia menyelamatkan ku dan eommaku. Dia yang membuat para vampir dan rakyat Lucifer kembali damai?
"Jirae-ah... kau berhasil?" aku segera memeluknya
"oppa... aku yang melakukannya?" tanya Jirae masih dengan wajah speechless nya
"ne jagiya... kau yang melakukannya! kau menyelamatkan kita semua!"
"ahhh oppa! aku tidak menyangka!" aku semakin erat memeluk tubuh kekasihku ini.

2 tahun kemudian..

Akhirnya hari yang ku tunggu-tunggu tiba. Aku akan berjalan di altar bersama calon istriku, Jirae Jang.

"apakah kau Cho Kyuhyun, bersedia hidup bersama istrimu dalam keadaan sedih dan senang, sehidup semati bersama istrimu?"
"ye.. saya bersedia" setelah mengucapkan kalimat sakral tersebut aku tersenyum simpul. Melirik wajah istriku yang begitu tegang, lucu sekali. Setelah melaksanakan pernikahan, aku menyusul Jirae yang sedang meminum cocktail nya dan menghadap ke arah jendela
"Yeobo.. kau senang kita sekarang sudah menikah?" tanyaku sambil merangkul pinggangnya
"tentu saja yeobo.. aku bahagia sekali akhirnya aku menikah denganmu"
"ne... ku harap kita benar-benar sehidup semati" aku mencium keningnya dan memeluknya erat. Saranghae yeongwonhi nae anae..

-THE END-

__________________________________________________________________________________

bagaimana saudara/i ? gaje ya? author akui soalnya author lagi sableng banget nih ._. jangan lupa komen ya.. ingat! komen yang membangun ya.. kamsahamnida..

No comments:

Post a Comment