Blog featuring asian fanfiction and etc.

Saturday 29 October 2011

Precious Love (Part 6 - end)

annyeong yeorebeun... finally, kita sampai pada part terakhir *nyanyi* senangnya hatiku turun panas demamku kini aku bermain dengan riang. kkk~ semoga suka. Mian ya kalo ceritanya monoton atau tidak berkenan. Disarankan baca ini pake dengerin lagu memories sama love is sweet. Maka dari itu komen, kritik dan saran amat dibutuhkan. But, no bashing!..
__________________________________________________________________________________
Author : Pepita Karina
Title : Precious Love
Cast : -Cho Kyuhyun (Super Junior)
          -Park Rinseung (eonnie admin)
          -Han Jina
          -Xiu Sho
          -Park Haejang (Author/admin)
          -Park Hanra
          -Rinseung's Parents
          -Kyuhyun's Parents
Rating : G
Genre : Romance
Category : Chapter
__________________________________________________
'Rinseung POV'

Sudah seminggu aku tidak bertemu Kyuhyun. Sebenarnya dia kemana? ditelfon tidak diangkat, di sms tidak dibalas (ayu ting ting dah ._.V). Cho Kyuhyun, tau kah kau? aku sangat mengkhawatirkanmu! ku mohon, sekali saja angkat telfon ku atau balas sms ku, aku sangat merindukanmu oppa. Bogosipeo.

"Jadi kau tidak tau dimana Kyuhyun?" tanya Xiu cemas, aku hanya menggeleng lesu
"ya ampun... sebenarnya dia kemana?" Jina ikutan merasakan kesedihan yang sedang melandaku. Sesampainya dirumah, Hanra, adik pertamaku, langsung menghampiriku.

"Eonnie.." Hanra membuka pintu kamarku perlahan
"wae?" jawabku singkat
"tadi siang Kyuhyun oppa kemari, kata Haejang dia mencarimu"
"MWO? Kyuhyun kemari? lalu?" aku mulai gelagapan
"molla, tadi yang bertemu Haejang bukan aku"
"dimana Haejang sekarang?"
"sedang pergi ke super market"
"aisshhh..." aku langsung mengambil handphone ku dan memencet nomor Haejang. Sial! tidak diangkat! Baru saja aku mau menelfonnya untuk yang ke 5 kali nya, Haejang tiba dirumah.

"Aku pulang.." terdengar suara Haejang. Aku langsung menghampirinya
"Haejang-ah, tadi Kyuhyun kemari?" tanyaku tak sabaran
"oh.. hm? ne, dia mencarimu"
"dia bilang apa?"
"tadi dia kesini berwajah lesu lalu dia menyuruhmu untuk menemuinya nanti sore di hamparan bunga apa tadi namanya aku lupa.. katanya kalian sering pergi kesana"
"ohh... gomawo.." kulihat jam besar di sebelah kamar eommaku. Sudah jam 4 sore, aku harus bersiap-siap sekarang juga.


Ku lihat sesosok namja tinggi memakai kaos putih yang ditutupi kemeja coklat dan mengenakan jelana jeans panjang
"Kyuhyun-ah, Kyuhyun oppa" panggilku dari kejauhan. Dia berbalik "oppa, kau kemana saja? aku mencarimu" aku langsung berlari ke arahnya dan memeluknya (india abis -_-). Kyuhyun melepaskan pelukanku perlahan dan mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Aku mulai menitihkan air mata
"Rinseung-ah.. mianhae" mata Kyuhyun juga tampak berkaca-kaca. Apa yang sebenarnya terjadi? aku sangat membenci situasi seperti ini. Biasanya aku akan marah-marah kalau melihat situasi seperti ini di drama drama. Kenapa dramanya harus sedih. Itu membuatku menangis. Tapi kini aku merasakan itu.
"Jeongmal mianhae" tangis Kyuhyun pun pecah karena melihatku menangis
"oppa, sebenarnya apa yang terjadi?"
"aku... aku... aku akan pindah lusa besok" jawabnya terisak. DEG!!! rasanya hatiku seperti tersayat silet tajam. Bukan! bukan silet. Tapi pisau yang sangat tajam.
"Pindah? pindah kemana oppa?" tanyaku yang mulai khawatir
"aku akan pindah ke... New york."
"mwo???? wae oppa? kenapa kau harus pindah?" tangisku semakin menjadi-jadi
"ini semua permintaan appa dan eomma ku. aku tidak bisa menolaknya" Kyuhyun terlihat sangat menyesal dan aku sangat kecewa
"wae oppa? bukankah kau janji tidak akan pernah meninggalkanku? lalu kenapa? kenapa sekarang kau meninggalkanku sejauh itu?" aku memukul-mukul dadanya


'Rinseung POV end'


'Kyuhyun POV'


Aku tidak berdaya. Aku harus menuruti orang tuaku. Sungguh! aku benci situasi ini! sebenarnya aku sangat tidak ingin meninggalkan Rinseung, tapi disisi lain aku juga harus menuruti perintah orang tua ku. Bagaimana pun juga mereka adalah orang tua ku. Apa daya, aku tidak bisa melawan mereka. Rinseung-ah, maafkan aku. Jeongmal mianhae.


"Wae oppa? bukankah kau janji tidak akan meninggalkanku? tapi kenapa? kenapa sekarang kau meninggalkanku sejauh itu?" aku merasakan suara Rinseung bergetar dan dia memukul-mukul dadaku. Aku langsung menangkap tangannya dan membawa tubuhnya ke pelukanku
"mianhae Rinseung-ah! aku juga tidak menginginkan ini! tapi aku tidak bisa melawan appa dan eommaku, mianhae.."
"lepaskan aku!" Rinseung melepaskan pelukanku kasar "kau jahat Kyuhyun-ah! kau tidak bisa menepati janjimu! sekarang semua terserah padamu! aku tidak peduli lagi! pergilah!" Rinseung langsung berlari meninggalkanku. Aku tidak hanya tinggal diam. Aku mengejarnnya. Tapi larinya terlalu cepat, aku terengah-engah. Ku lihat ada truk besar yang akan menghampiri Rinseung. Aku reflek mendorongnya dan... semua menjadi hitam. 
Rinseung... kau dimana? aku mencintaimu..


'Kyuhyun POV end'


'Rinseung POV'


Sudah sebulan Kyuhyun terbaring lemah dirumah sakit dalam keadaan koma akibat benturan keras di kepalanya, itu semua demi aku. Aku tidak sanggup melihatnya. Kata dokter, Kyuhyun tidak menunjukkan kemajuan. Tuhan, selamatkanlah namja ini. Selamatkan dia. Aku tidak bisa bernafas. Rasanya sesak melihat seseorang yang ku cinta ini tak kunjung membaik.


"wae? kenapa kecelakaan ini harus terulang kembali? Cho Kyuhyun, kumohon sadarlah" tak terasa air mataku kembali mengalir. Tak tau sudah berapa liter air mata yang ku keluarkan untuk namja ini. Sampai akhirnya ku rasakan tangannya bergerak. Aku senang bukan main melihatnya bisa bergerak. Aku langsung memanggil dokter
"seonsaengnim... apakah Kyuhyun sudah sadar?" dokter pun langsung memeriksa keadaan Kyuhyun
"ini..ini hebat! sebulan ini tuan Cho Kyuhyun tidak pernah menunjukkan kemajuan, malahan keadaannya tambah kritis. tapi sekarang keadaannya berubah drastis." ucap dokter itu. Terima kasih tuhan, kau mendengar doa ku.


"Kyuhyun-ah.. kau sudah sadar?" aku menggenggam erat tangan Kyuhyun. Perlahan dia membuka matanya "ah... kau sudah sadar" aku langsung memeluknya. Dia menatapku bingung
"di..dimana aku?" tanyanya
"kau dirumah sakit oppa. Kau tidak ingat? kau menyelamatkanku dari truk besar waktu itu" jawabku mengingatkannya
"ahh..." dia memegang kepalanya kesakitan
"Kyuhyun-ah! jangan banyak gerak dulu! kau belum pulih! masih butuh banyak istirahat!"
"dimana appa dan eommaku?"
"mereka sedang berada dirumahmu untuk mengambilkan baju-baju mu"


'Rinseung POV end'


'Kyuhyun POV'


Appa dan eomma ternyata masih mengingatku? apakah setiap hari aku harus seperti ini supaya mereka memperhatikanku?


Sudah seminggu setelah aku sadar, aku sudah boleh keluar tapi masih menggunakan kursi roda karena keadaanku masih lemah. Saat aku pulang ke rumah, aku dikejutkan oleh appa, eomma, ahjumma, ahjussie, Hanra, dan Haejang yang membuat pesta kecil-kecilan untuk menyambutku


"welcome back Cho Kyuhyun" aku tersenyum bahagia mendapat kejutan seperti ini. Aku melepaskan rindu dan rasa penatku. Saat semua sedang berkaraoke ria, Haejang menghampiriku
"oppa, lakukan sekarang!"


'Kyuhyun POV end'


'Rinseung POV'


Aku bahagia sekarang semua kembali normal. Aku sekarang sudah bisa menerimanya kalau Kyuhyun memang harus pindah. Saat aku sedang termenung sendirian di balkon rumah Kyuhyun, sepasang tangan lembut memegang kedua tanganku
"Rinseung.." omo, Kyuhyun sudah bisa berdiri?
"Kyuhyun-ah! mana kursi rodamu?" tanyaku mencemaskan keadaannya
"aku sudah bisa berjalan Rinseung-ah! jangan khawatirkan aku" aku hanya tersenyum lalu kami sama-sama terdiam
"Rinseung-ah" aku menoleh ke arah Kyuhyun. Tiba-tiba dia memegang kedua tanganku
"pilihlah, tangan kiri atau tangan kanan?" Kyuhyun menyuruhku memilih tangan kanan nya atau tangan kirinya

"untuk apa oppa?"
"sudah, turuti saja kata-kataku" aku pun memilih tangan kanan
"pilihan yang tepat jagiya!" dia pun membuka tangan kanannya dan.... ku lihat cincin emas putih indah ditangannya
"maukah kau hidup bersamaku selamanya?"
ya tuhan.... namja ini sungguh penuh dengan kejutan. Lagi-lagi aku tidak sanggup menahan air mata bahagiaku
"oppa!!" aku langsung memeluknya "tentu saja aku mau oppa!"
Tiba-tiba saja orang tuaku dan orang tua Kyuhyun datang begitu juga Hanra dan Haejang. Mereka semua bertepuk tangan melihat adegan ini
"kau melakukan hal yang benar, anakku!" appa Kyuhyun terlihat sangat bangga dengan anaknya. Kami semua tersenyum bahagia. Ku lihat Haejang mengerlingkan matanya pada Kyuhyun dan jempolnya terpampang menghadap calon suamiku ini (?) Aku yakin, pasti mereka berdua bersekongkol.
"Ayo Kyuhyun, lanjutkan!" kata eomma Kyuhyun. Kyuhyun pun kembali memegang tanganku, dan melingkarkan cincin tadi di jari manisku. Semua nya bersorak gembira.
"Saranghae Park Rinseung"
"Nado saranghae Cho Kyuhyun".


-THE END-


__________________________________________________________________________________
alhamdulillah yah... akhirnya selesai juga ini ff. Author sampe laper kruyukan begini. Yasudahlah, sampai bertemu di ff lanjutannya ya. Pemerannya sodara author sama Heechul. Mari kita saksikan hanya di 'My Beloved' hehe.. annyeonghaseyo.. ^^

Thursday 27 October 2011

Precious Love (Part 5)

kayanya sebentar lagi precious love bakalan selesai deh. doakan ya readers biar cepet kelar kerjaan author.. disarankan baca part ini pake dengerin lagunya suju M yang love is sweet. hehehe, happy reading yeorobun..
_________________________________________________________________________________


Author : Pepita Karina
Title : Precious Love
Cast : -Cho Kyuhyun (Super Junior)
          -Park Rinseung (eonnie admin)
          -Han Jina
          -Xiu Sho
          -Park Jeorin (eomma Rinseung)
          -Park Haejang (Author/admin)
Rating : G
Genre : Romance
Category : Chapter
__________________________________________________


Jina perlahan memasuki kamarnya dan Rinseung setelah seharian bermain dengan teman-temannya. Jina kaget bukan main melihat Kyuhyun dan Rinseung yang tertidur disofa
"CHO KYUHYUN-AH!!!! APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN RINSEUNG?????" Jina menarik Kyuhyun bangun, Rinseung masih tertidur pulas
"mwo?" Kyuhyun masih berusaha mengumpulkan 'nyawa'
"apa yang kau lakukan dengan Rinseung? kenapa kalian berdua bisa dikamar?"
"ini...ini tidak seperti yang kau bayangkan! tadi kaki Rinseung terkilir dan berdarah jadi aku membawanya kesini untuk ku obati. Kau jangan salah paham Jina-ya!" Kyuhyun mencoba menjelaskan yang sebenarnya
"Lalu kenapa kalian bisa tidur disofa?"
"tadi aku menyuruhnya tidur. Lalu aku menjaganya sampai kalian selesai main dan pulang, malah aku ikutan ketiduran. Jangan salah sangka!"
"jeongmal?" tanya Jina masih sedikit curiga
"ne... aku berani sumpah!"
"hampir saja aku mau memukulmu karena ku kira kau bersikap kurang ajar dengan sahabatku! awas ya kau kalau macam-macam! sudah sana pulang ke kamarmu!"
"ne, ne.. mianhae" Kyuhyun langsung keluar dari kamar Rinseung menuju kamarnya dan Sungmin.


Setelah puas berlibur, akhirnya mereka semua pulang ke Seoul. Kehidupan kembali normal, sungguh membosankan.


"Rinseung-ah!!!! cepat bangun!!! katanya mau berangkat kuliah pagi?? nanti kau terlambat!" teriakan eomma Rinseung menyengat telinga nya. Benar-benar rasannya mata Rinseung masih terasa sangat berat. Kelopak matanya seperti di timpa sebuah batu hingga menyulitkannya untuk membuka mata. Tapi ada satu hal yang membuatnya bersemangat kuliah, Cho Kyuhyun. Namja yang dulu selalu berperang dengannya kini menjadi namja yang dia cintai. Hahhh ternyata benar apa yang orang-orang katakan, benci itu benar-benar cinta. Dulu Rinseung sangat tidak percaya dengan teori itu, tapi sekarang dia percaya setelah dia merasakannya sendiri.


"Annyeong chingudeul..." Rinseung menyapa Jina dan Xiu yang sedang mengobrol di balkon kampus atas
"eh..Rinseung, tumben kau datang pagi? biasanya molor?" celetuk Jina
"annyeong..." belum sempat Rinseung menjawab, tiba-tiba Kyuhyun datang dan langsung merangkul Rinseung. Dia membawa tas ransel, mengenakan jaket hoodie, celana jeans panjang, dan sepatu sneakers nya. Benar-benar seperti primadona kampus
"eh? kalian kok?" Jina dan Xiu melongo kaget melihat tingkah Kyuhyun dan Rinseung
"wae?" tanya Kyuhyun datar
"kenapa... kenapa... kau.. seperti itu... dengan Rinseung?"
"waeyo? apa salah merangkul yeoja ku sendiri?" kali ini Kyuhyun tersenyum
"MWO?" Jina dan Xiu kaget hampir bersamaan
"hahaha, biasa saja! dasar kalian ini! hiperbola!" ejek Rinseung
"ta..taapi... sejak kapan?" tanya Xiu yang masih shock. Biasanya mereka berdua selalu bertengkar tapi sekarang..
"sejak kemarin waktu di Nami kakiku terkilir"
"ahhh jinjja! jadi waktu aku membangunkan Kyuhyun saat itu kalian sudah pacaran? wah wah.. jangan lupa pajaknya!" Jina tertawa kecil
"ne.. pasti akan ku traktir kalian apa pun yang kalian mau!" Kyuhyun memukul-mukul dadanya kecil
"jinjja?"
"tapi jangan mahal-mahal!" Kyuhyun memeletkan lidahnya
"isshhh -..-".


'Rinseung POV'


Setelah pulang kuliah, kami bersama-sama pergi ke sebuah restoran. Kyuhyun menepati janjinya untuk membayar pajak pada Xiu dan Jina. Aku sangat bahagia karena sekarang Kyuhyun menajdi milikku, hahahahahahahahaha *ketawa bonamana*. Setelah puas berkencan ganda, kami pun pulang tepat pukul 7 malam dengan kendaraan kami masing-masing. Xiu langsung mengantar Jina kembali ke rumahnya, tapi tidak dengan Kyuhyun. Dia masih memintaku menemaninya jalan-jalan.


"Kita mau kemana oppa?" tanyaku di sela-sela perjalanan
"nanti kau akan tau sendiri" Kyuhyun menunjukkan evil smirk nya
"hmm... ceritanya mau memberi kejutan?"
"yahhh begitulah".
Kami pun sampai di sebuah tempat hamparan bunga. Malam-malam begini hamparan bunga itu terlihat indah karena lampu-lampu yang menyala mengelilinginya.


"Oppa, tempat apa ini?"
"ini adalah tempat favoritku dulu saat bersama appa ku. Aku sering diajak kemari kalau aku sedang bad mood" Kyuhyun merangkulku dan memandangi langit "ku harap nanti aku juga bisa seperti itu. Bukan hanya dengan anakku tapi juga bersama istriku" kali ini Kyuhyun tak menunjukkan evil smirk nya yang biasa dia tunjukkan. Kali ini senyumnya terlihat lebih damai. Aku terdiam. Memandangi Kyuhyun sejenak.
"Rinseung-ah" dia menghadapkan wajahku dengan wajahnya "aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu" Kyuhyun mencium keningku. Aku langsung memeluknya. Ya tuhan, bagaimana bisa ada namja seperti dia? meski jahil, tapi aku seperti tidak sanggup jika harus lepas darinya. Dia terlalu sempurna dimataku
"yaksok?" tanyaku meyakinkan
"ne, yaksokhae..".


Sudah 3 minggu aku menjalani hubungan dengan Kyuhyun. Sepertinya aku semakin cinta dengannya. Aku bahkan sekalipun tidak pernah melirik namja lain. Ku harap hubunganku bisa sampai mati :')


'Rinseung POV end'


'Haejang POV'


'tok tok tok' terdengar suara ketukan pintu rumahku. Aku pun  langsung membukanya.


"heoga, saya mengirimkan ini" seorang ahjussie membawa sebuah rangkaian bunga yang besar dan indah
"emm... ini untuk siapa?" tanya ku
"ini di tujukan untuk nona Park Rinseung"
omo! eonnie mendapat kiriman bunga?
"oh... ne, ne. Sebentar ya" aku segera memanggil eonnie ku di kamar
"eonnnie, ada yang mengirimkan bunga untukmu"
"hm?"
"sudah, kau lihat saja sendiri di depan".


'Haejang POV end'


'Rinseung POV'


Aku melihat ada seorang ahjussie yang membawa rangkaian bunga yang begitu besar.
"ah, heoga. Anda nona Park Rinseung?" tanyanya
"oh.. ne"
"ini ada kiriman bunga"
"dari siapa ya?"
"disini tertulis dari tuan... Cho Kyuhyun" ahjussie itu menyodorkan sebuah kertas tanda terima "bisa anda tanda tangan disini?"
"oh.. ne ne" setelah menandatangani kertas itu, ahjussie itu menyerahkan bunga kiriman Kyuhyun padaku
"Kyuhyun... tumben sekali dia mengirimku bunga. Dasar Kyuhyun" aku tersenyum memandangi bunga itu, lalu ku lihat ada kertas yang tertempel di sebelahnya. Langsung ku buka kertas itu, isinya...


to : my girl, Park Rinseung


Bermula dari saus. Sebotol saus yang membuat dua orang menjadi musuh. Tapi karena saus dua orang itu kini bersama. Dan kuharap bisa selamanya.
Park Rinseung, saranghae. Hanya kata-kata itu yang bisa ku ucapkan untukmu. Maaf jika selama ini aku membuatmu marah, jengkel, kesal. Sesungguuhnya aku melakukan itu karena aku ingin mendapat perhatian dari mu. Rinseung, maafkan aku. Maaf atas semua keslahanku. Rinseung... jika aku pergi, ku mohon jaga dirimu baik-baik. Jangan pernah mencintai namja lain selain aku. Ku mohon... aku mencintaimu. Saranghae..


From : your boy, Cho Kyuhyun


mwo? apa ini? kenapa isi nya seperti itu? memang mau kemana dia?


"wuooo, dari siapa? dari Kyuhyun oppa ya?" tanya Haejang tiba-tiba, adik kedua ku yang paling kecil
"hm? oh.. ne" aku hanya meringis
"wahh... ternyata dia bisa romantis ya? hahaha"
aku tidak menghiraukannya. Pikiranku kini fokus pada Kyuhyun. Sebenarnya apa yang akan dia lakukan?


-To Be Continue-


__________________________________________________________________________________
*nada mbak mbak insert investigasi* apakah yang akan Kyuhyun lakukan? JENG JENG JENG JENG.... *muka mbak mbak insert investigasi* *zoom muka 7x* (apa deh) nantikan kelanjutannya di Precious Love part 6..

Precious Love (Part 4)

author is back ^^ *tebar kembang 7 rupa* kali ini author nggak mau berlama-lama. Selamat membaca aja deh readers..
__________________________________________________________________________________

Author : Pepita Karina
Title : Precious Love
Cast : -Cho Kyuhyun (Super Junior)
          -Park Rinseung (eonnie admin)
          -Han Jina
          -Xiu Sho
          -Lee Sungmin (Super Junior)
          -Lee Hyukjae/Eunhyuk (Super Junior)
          -Park Jungsoo/Leeteuk (Super Junior)
Rating : G
Genre : Romance
Category : Chapter
___________________________________________

"Ya! saus ya!! berhentilah!" nafas Kyuhyun tersengal-sengal akibat mengejar Rinseung
"mwo?" tanya Rinseung ketus yang wajahnya mulai memerah, antara malu atau marah, entahlah.
"Mianhae, aku tak bermaksud begitu tadi" Kyuhyun berusaha menjelaskan sambil menahan tangan Rinseung
"lepaskan aku!"
"mianhae! kau juga sih tadi menggangguku! kau kan bisa lewat di belakangku!"
"isshhh kau ini! malah menyalahkanku" Rinseung bergegas pergi meninggalkan Kyuhyun
"jangan marah Rinseung-ah! mianhae" kali ini Kyuhyun menggenggam kedua tangan Rinseung. Langkahnya langsung terhenti.
"Awas kalau kau ulangi lagi!" mata Rinseung tidak sangup menatap puppy eyes Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum lega karena Rinseung mau memaafkannya
"kalau begitu, ayo kita ke tempat ice skating. Kau ingin menyusul Xiu dan Jina kan? kaja!" Kyuhyun langsung menarik tangan Rinseung mencari bus.

"Kenapa tempat ini sepi sekali? apakah tempat ini sudah tutup?" Kyuhyun bertanya-tanya begitu melihat tempat ice skating yang begitu sepi. Hanya ada 3 orang di dalam dan dia juga tidak menemukan Xiu dan Jina
"kalau begitu kita pulang saja! ini kan masih siang! Nanti malam baru ramai!" ajak Rinseung sambil menarik-narik tangan Kyuhyun
"ah.. ani! kita sudah membayar! sayang kalau pulang begitu saja"
"kan bayarnya pakai uangmu! kau saja yang main! aku mau pulang"
"eh... ani! kau tidak boleh pulang! masa aku bermain sendiri? temani aku!" Kyuhyun langsung menyeret Rinseung ke tengah-tengah
"ya! pelan-pelan! aku hampir jatuh tau!". Mereka pun bermain-main sambil di iringi musik jazz. Sesekali Rinseung menggoda Kyuhyun untuk mengejarnya hingga mereka berdua terjatuh. Mereka mengelilingi tempat ice skating hingga mereka kelelahan. Benar-benar susana yang romantis.

"Gomawo Rinseung-ah!" tiba-tiba Kyuhyun memeluk Rinseung, sontak membuat Rinseung tidak bisa berkata-kata
"gomawo karena mu aku jadi merasakan masa kecilku dulu bersama orang tuaku yang masih menyayangiku"
Rinseung menatap Kyuhyun. Menyiratkan kebingungan diwajahnya. Seperti mengerti maksud Rinseung, Kyuhyun langsung bicara lagi
"Semakin aku besar, mereka semakin sibuk dengan pekerjaan mereka karena mereka menganggap aku sudah dewasa. Aku bahkan jarang melihat kedua orang tua ku padahal kami satu rumah. Kadang mereka juga tidak pulang ke rumah karena terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka" jelas Kyuhyun sambil menunjukkan kekecewaannya pada orang tuanya
"sudahlah! mereka seperti itu kan juga mencari uang untukmu! Jangan kau pikirkan!"
"ne.. aku juga sedang berusaha menghilangkan pikiran negatifku. Yaudahlah, ayo kita main lagi!". 
Setelah puas bermain, Kyuhyun mengantarkan Rinseung pulang meskipun hanya menggunakan bus.

"Hmmm... semoga appanya Xiu itu cepat sembuh ya. Sayang sekali kalau tidak, orang sehebat appa Xiu yang sudah memiliki perusahaan di mana-mana" ucap Rinseung di bus yang tiba-tiba teringat appa nya Xiu
"saat aku melihat appa Xiu, aku jadi teringat masa lalu ku dulu" Kyuhyun mengeluarkan suaranya
"mwoya?"
"saat aku mengalami kecelakaan mobil"
"mwo? kau pernah kecelakaan?" Rinseung terbelalak kaget mendapat pengakuan dari Kyuhyun
"ne, bukan sekedar kecelakaan biasa. Kecelakaan yang hampir membuatku hilang dari bumi ini"
"bagaimana bisa?" Rinseung mulai penasaran
"waktu itu aku, Leeteuk hyung, Shindong hyung, dan Eunhyuk hyung, mereka adalah sahabat-sahabat Sungmin hyung, mau pergi menggunakan mobil. Saat perjalanan, kami menabrak truk besar hingga hidung mobil kami masuk ke bawah truk itu. Shindong, Leeteuk, dan Eunhyuk hyung tidak terlalu mengalami luka yang parah. Tapi aku tidak hanya terkena luka parah tapi juga serius. Wajahku nyaris hancur (lebay nya begitu) tangan, kaki, dan tulang rusukku patah begitu juga rahangku yang membuatku tidak boleh berbicara saat itu. Dokter sudah menyerah, dia memvonis usiaku tak akan lama lagi, tapi appaku tetap berusaha supaya aku tetap hidup. Akhirnya mereka membawaku ke Jepang untuk melakukan operasi yang kesekian kalinya. menyakitkan memang, tapi aku bersyukur karena tuhan masih menyayangiku. Tuhan masih memberiku kesempatan sampai sekarang" jelas Kyuhyun panjang lebar. Tak terasa air mata yang sedari tadi menggenang di pelupuk mata Rinseung akhirnya menetes juga.
"Hey! jangan menangis! Kau terlalu menghayati ceritaku! hahaha" Kyuhyun membersihkan air mata di pipi Rinseung
"aku tidak bisa membayangkan kalau kau..." Rinseung tak sanggup melanjutkan ucapannya, air matanya mengalir semakin deras
"Uljima.." Kyuhyun memeluk Rinseung lagi, berusaha menenangkannya
"ketahuan kalau kau menyukai ku!" Kyuhyun terkekeh kecil, Rinseung langsung melpaskan pelukannya
"mwoya?"
"iya kan? kau menyukai ku. Kau menangisiku jika aku mati" kali ini Kyuhyun tertawa girang
"isshhh!! aku tidak menyukaimu!"
"jangan mengelak Park Rinseung! terlihat kau itu menyukaiku! mulai dari memakai sarung tanganku dan sekarang kau menangisiku, hahaha"
Rinseung menatap lekat mata Kyuhyun, wajahnya kembali memerah
"ayolah.. kita kan suah berdamai!" rayu Kyuhyun
"kapan? aku belum bilang setuju!" jawab Rinseung ketus
"oh... baiklah, kalau begitu aku mati saja!"
"yasudah sana! huh!" Rinseung melipat kedua tangannya, Kyuhyun masih menggoncang tubuh Rinseung berusaha meminta maaf. (-_-")

Senangnya hari ini Xiu, Jina, Kyuhyun, Rinseung, Sungmin, Leeteuk dan Eunhyuk akan pergi ke Nami. Rencananya cuma Xiu, Jina, Rinseung, dan Kyuhyun saja yang akan ke Nami island tapi berhubung promo tiket, Xiu menyuruh Kyuhyun untuk mengajak tiga temannya lagi dan Kyuhyun memilih Sungmin, Leeteuk, dan Eunhyuk.

"Wuiiihhh.. Nami ternyata tambah indah ya" Jina melepaskan kacamata hitamnya sambil menghirup udara segar
"ne, terakhir aku kesini, belum ada pembatas jalan seperti ini. Jadi terlihat lebih tertata" tambah Rinseung.

Mereka menginap di hotel berbintang yang cukup bagus. Paginya mereka berjalan-jalan di sekitar pantai menikmati sunrise.

"wahh... sunrise nya pasti indah" celetuk Rinseung yang menanti munculnya matahari dari arah pantai
"SAUS!!!! KAU ADALAH ORANG JELEK!!!" tiba-tiba Kyuhyun berteriak di lautan lepas sambil tertawa
"mwo?? isshhh jinjja! BLINKKIE!!!!! KAU LEBIH JELEK DAN KAU JUGA ORANG YANG SANGAT MENYEBALKAN!!!!" Rinseung membalasnya. Mereka terdiam sejenak dan sama-sama tertawa.
"Awas Rinseung-ah!" Kyuhyun langsung menarik Rinseung ke pelukannya XD karena ada ular yang cukup besar akan mematok kaki Rinseung. Tiba-tiba seorang kakek tua menghampiri mereka berdua
"joisonghamnida, ini milik saya" kakek tua itu lalu langsung mengambil ular itu dan pergi begitu saja. Sepertinya dia yang slalu menunjukkan atraksi ular pada setiap pengunjung pantai ini. Kyuhyun dan Rinseung masih tidak sadar dengan posisi mereka
"eh... mian" Kyuhyun melepaskan Rinseung dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu
"mmm... ne, gwaencanha. Aku malah harusnya berterimakasih padamu karena telah menyelamatkanku" Rinseung tersenyum kecut.

 Xiu, Jina, kyuhyun, dan Rinseung berjejer-jejer duduk menanti sunrise. Kyuhyun melihat Xiu dan Jina yang saling merangkul dan tertawa-tawa. Saat matahari hampir muncul, tangan Kyuhyun merembet mendekati tangan Rinseung dan sampailah tangannya di atas tangan Rinseung. Rinseung masih tidak sadar kalau dia kini berpegangan tangan dengan Kyuhyun sampai matahari terbit.

"Ya!!! tangkap ini!" Leeteuk melempar bola volley ke arah Eunhyuk
"Hey! kau curang!" Sungmin melihat Eunhyuk yang menangkap bola itu dengan kakinya
"ya! kalau begini caranya kalian terus yang menang! ya! kalian! cepat kemari! bantu aku melawan kunyuk-kunyuk ini!" jerit Eunhyuk pada Jina, Xiu, dan Kyuhyun
"gidariltagu Eunhyuk-ah! aku akan menyelamatkanmu!" Jina pun langsung berlari menghampiri Eunhyuk yang tak punya teman bermain itu dan sedirian melawan Leeteuk dan Sungmin tapi kini dia sudah punya pahlawan (?) Jina memang ahli dalam hal olah raga.

Mereka semua bermian-main sampai menjelang sore. Mereka tak ingin menyia-nyiakan moment berharga, yaitu melihat Sunset.

***

"Jagi.. Aku mau ke kamar mandi! perutku sudah sakit sekali! tunggu ya" Jina buru-buru lari ke toilet umum. Saat Rinseung sedang berjalan membawa 2 botol minuman, kakinya tak sengaja di gigit hewan aneh entah apa namanya (mungkin spesies baru) hingga membuatnya dan minumannya terjatuh dan kakinya terkilir. Kyuhyun yang sedang berjemur, melihat Rinseung terjatuh langsung cepat-cepat menghampirinya
"Rinseung-ah! gwaencanha?" Kyuhyun langsung berjongkok membantu Rinseung berdiri
"appo... kakiku sakit!" Rinsung meringis kesakitan memegang kakinya
"ayo kita kembali ke hotel saja!"
"ani! aku ingin melihat sunset!"
"jangan seperti anak kecil. kakimu ini terkilir, berdarah pula! ayo kita kembali ke hotel" akhirnya Rinseung kembali ke hotel bersama Kyuhyun dengan berada diatas punggung Kyuhyun.

Sampai dikamar Rinseung dan Jina, Kyuhyun membersihkan luka Rinseung dengan alkohol
"isshhh appo!" kaki Rinseung bergerak mengenai botol alkoholnya
"tahan sedikit! kau bisa menumpahkan alkoholnya!" Kyuhyun menegur Rinseung yang masih meringis kesakitan itu
"Sudah selesai! Jangan pergi-pergi! tunggu sampai lukamu ini sembuh!" perintah Kyuhyun. Rinseung hanya mengerucutkan bibirnya. Kyuhyun menaruh 2 kursi berjejer dikamar Rinseung menghadap jendela kamar yang besar. Kyuhyun lalu duduk di kusi itu.
"Ya! kau bilang tadi ingin melihat sunset kan? Dari sini kau bisa melihatnya!" Kyuhyun melipat tangannya sambil bersender dikursi, Rinseung mengikuti Kyuhyun duduk di sebelahnya
"wahhh benar! Sunsetnya indah ya" mata Rinseung berbinar-binar melihat matahari yang perlahan mulai tenggelam. Hingga matahri tenggelam sepenuhnya, tak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun.

SREETTT!! tiba-tiba kain besar berwarna ungu bercampu biru muncul dihadapan mereka, lebih tepatnya di luar kaca jendela hingga membuat mereka berdua tak bisa melihat pemandangan luar lagi. Kain itu bertuliskan "Would You Be My Girl, Park Rinseung?" Kain itu juga di hias-hias dengan indah.

"Cho...Cho Kyuhyun-ah!" tubuh Rinseung bergetar saking kagetnya melihat pemandangan di depannya. Kyuhyun membuka jendela itu lalu mengambil sebuah kotak kecil berwarna biru tua yang tegantung dikain itu lalu dia menghadapkan wajah dan tubuhnya ke Rinseung. Perlahan Kyuhyun membuka kotak itu, isinya adalah kalung berbentuk bunga

"dangsineun nae yeoja chinguneun isseulkka?" Kyuhyun menyodorkan kalung itu ke Rinseung. Tak menyangka ternyata Kyuhyu bisa se romantis ini.
"Kenapa.. kenapa bicaramu jadi formal begitu?" Rinseung masih dalam keadaan speechless nya, Kyuhyun hanya tersenyum lalu dia memakaikan kalung itu dileher Rinseung. Rinseung pun langsung memeluknya
"mulloniji!!" Rinseung meneteskan air matanya saking bahagianya. Kyuhyun pun membalas pelukannya.

-To Be Continue-
_________________________________________________________________

aigooo.... beneran deh ini encok banget ngetiknya. Gimana? jelek kah? ngebosenin kah? ini belom selesai loh. mian ya kalo masih kurang-kurang. Don't forget! jangan lupa kasih comment, tapi kalo jelek jangan menghina.. jadilah kpopers yang damai. peace love and gaul yow..

Wednesday 26 October 2011

Precious Love (Part 3)

hadehhh author bikin ff ini sambil ngumpet ngumpet nih soalnya author lagi mid semeter. hehehe, pasti kalo ketauan laptopan bakal di telen idup idup author *lebe*. Mian ya kalo kurang dapet feelnya. okelah, cekidot..


__________________________________________________________________________________


Author : Pepita Karina
Title : Precious Love
Cast : -Cho Kyuhyun (Super Junior)
          -Park Rinseung (Eonnie admin)
          -Han Jina
          -Xiu Sho
          -Zhiao Sho
          -Lee Sungmin (Super Junior)
Rating : G
Genre : Romance
Category : Chapter
______________________________________________________


Pagi ini cuaca kelihatannya sedang tidak bersahabat. Awannya berwarna kelabu, tidak memperlihatkan jika ini adalah pagi hari. Rinseung bergegas mandi, karena cuacanya yang dingin Rinseung pun mengenakan sarung tangan pemberian Kyuhyun semalam. Sebenarnya dia tidak mau memakainya tapi karena buru-buru akhirnya dia mengambil sarung tangan apa saja yang dia lihat. Saat dimobil, Rinseung baru menyadari kalau dia memakai sarung tangan Kyuhyun. Seketika itu juga dia langsung teringat sebuah jaket biru bling-bling. Ya, itu adalah jaket mahal yang membuat pertikaian antara Kyuhyun dan Rinseung.


"Ya! Rinseung!" panggil seorang yeoja yang suaranya sudah tidak asing lagi ditelinga Rinseung, Jina.
"Rinseung, ada berita gembira!" seru Jina dengan ceria dan semangat
"mwoya?" tanya Rinseung sambil mengambil tasnya dari mobil
"hari ini kelas di liburkan!"
"jeongmal? wae?"
"molla. Yang pasti sekarang aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu berharga ini! ayo kita main!" ajak Jina kegirangan. Saat itu juga Rinseung melihat sesosok namja yang dia kenal di bawah pohon yang terlihat sedang bermain dengan galaxy tab nya
"mmm kalau kau mau main kau duluan saja dengan Xiu! aku nanti menyusul" kata Rinseung, matanya masih menatap ke arah pohon itu dan bergegas menghampiri namja pecinta game itu
"Ya!!! Blinkkie!!!" panggil Rinseung pada namja yang terlihat sedang asik main game itu. Dia tidak menoleh saking serunya bermain game
"ya!!! Blinkkie-ah!!!" Rinseung menaikkan volume suaranya, akhirnya namja itu menoleh juga, Kyuhyun.
"Ahhh kau memanggilku?" tanyanya kebingungan
"memangnya disini ada siapa lagi?" jawab Rinseung ketus
"eh.. kau kan.., saus?" Kyuhyun mengamati wajah Rinseung dengan seksama
"mwo? saus?" Rinseung mengulangi perkataan Kyuhyun tadi, memastikan apa yang barusan di katakannya
"kau sendiri tadi bilang aku apa? Blinkkie? tch.... kau kira aku apa? lampu disko?"
"asshh... yasudahlah lupakan saja!" Rinseung memalingkan wajahnya
"ya! jangan marah! begitu saja marah! ada apa tadi kau memanggilku? hey, kau memakai sarung tangan pemberianku rupanya?" Seketika wajah Kyuhyun berubah ceria mendapati tangan Rinseung yang terbungkus sarung tangan ungu tua pemberiannya semalam
"mmm..." Rinseung langsung melepaskan sarung tangannya dan dia letakkan di dalam kantongnya dengan cepat
"jangan malu! sudah ketahuan kalau kau memikirkanku terus sampai-sampai kau mengenakan sarung tanganku. Mengaku saja lah.." Kyuhyun menunjukkan senyum evilnya, menggoda Rinseung, yang membuat wajahnya tambah imut dan mulai mendekatkan wajahnya ke Rinseung
"isshhh... kau apa-apaan sih?" Rinseung menjauhkan wajah Kyuhyun dari wajahnya "ini ku kembalikan!" Rinseung menyerahkan kembali sarung tangan Kyuhyun dan bergegas pergi ke mobilnya. Kyuhyun membuntuti mobil Rinseung dari belakang menggunakan Hyundai sonata nya itu.


                                                                              ***
Sampailah Rinseung di sebuah tempat pemancingan besar.
"Untuk apa dia kemari?" Gumam Kyuhyun yang menunggu Rinseung turun dari mobil agar dia tidak mengetahui keberadaan Kyuhyun disini. Kyuhyun pun membuntuti Rinseung masuk dan tak lama kemudian dia melihat ada Xiu dan Jina yang sedang memakan ikan bakar. Rinseung berjalan menuju dua sejoli itu (?).


"Waahhh Rinseung sudah datang ya? Ayo ayo kemari!" ajak Xiu, Rinseung pun menghampirinya. Saat sedang ngobrol tiba-tiba Xiu melihat Kyuhyun yang sedang celingukan seperti anak hilang, Xiu tidak segan-segan memanggilnya
"ya! itu bukannya Kyuhyun? Kyuhyun-ah!!" Xiu berteriak sehingga orang-orang melihat ke arah nya
"ahh Xiu" Kyuhyun gelagapan. 'apa yang harus ku lakukan sekarang?' Akhirnya Kyuhyun menghampiri Xiu dengan ragu
"ah.. kemari! ayo makan bersama kami!" Xiu menyodorkan makanan yang masih ada pada Kyuhyun. Kyuhyun mengambil tempat disebelah Rinseung, membuatnya menatap Kyuhyun sinis
'kebetulan sekali bisa bertemu disini?" celetuk Jina yang akan meminum jus nya
"oh.. ne, aku tadi tidak sengaja lewat. Oh iya, bagaimana ayahmu?" tanya Kyuhyun berusaha mengalihkan pembicaraan. Rinseung masih menatap sinis Kyuhyun. 'Pasti dia mengikuti ku!! huh!! menyebalkan sekali namja ini!'.
"Mmmm cuma luka kecil. Untungnya tidak parah. Setelah ini aku, Jina, dan Rinseung akan menjenguk appa ku. Kau ikut ya?" ajak Xiu, Kyuhyun meringis tidak enak
"mm... ne". Setelah selesai makan, mereka berempat menuju rumah sakit untuk menjenguk appa Xiu yang kecelakaan.


Mereka memasuki kamar rumah sakit yang didepan pintunya sudah ada kertas yang di gantungkan bertuliskan 'Zhiao Sho'.
"Ba, ini teman-teman ku" Xiu mempersilakan Jina, Rinseung, dan Kyuhyun masuk
"Nihaoma ahjussie" mereka bertiga membungkukkan badan
"ah.. shi shi, ayo masuk" appa Xiu menyambut mereka dengan semburat senyuman diwajah nya
"Park Rinseung imnida ahjussie" Rinseung memperkenalkan dirinya yang di susul oleh Kyuhyun
"Cho Kyuhyun imnida"
"oh.. ne, sialakan duduk. Jina, ayo duduk" appa Xiu mempersialakn ketiganya untuk duduk. Jina sudah sering bertemu appa nya Xiu jadi tidak heran jika appa nya Xiu sudah akrab dengan Jina. Setelah selesai, mereka membeli minuman ditoko rumah sakit yang ada. Kyuhyun berjalan biasa tapi sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.


"Ya! kau melamuni apa?" Rinseung membuyarkan lamunan Kyuhyun, sontak membuatnya kaget
"ah? an..ani"
"jangan melamun di tempat umum! berbahaya!" Rinseung menyenggol pelan lengan Kyuhyun lalu berjalan mendahuluinya, tiba-tiba bibirnya melengkung melihat yeoja itu.


***

Seminggu ini benar-benar hari yang sangat melelahkan. Baru saja dibicarakan, ternyata minggu depan sudah libur musim panas. Senangnya akhirnya ada waktu untuk berlibur juga.

"Liburan ini kita mau kemana?" tanya Jina riang yang baru saja pulang kuliah sambil memakan es krimnya di mobil Xiu yang sedang menuju rumah Kyuhyun. Dia bilang, dia mau nebeng sampai rumah sahabatnya, Lee Sungmin, untuk bermain star craft
"mm... ke Jeju saja" sahut Rinseung
"ani! sudah sering!"
"ke Nami bagaimana?" Kali ini Xiu mengeluarkan pendapatnya setelah dari tadi membisu saja dan fokus dengan jalanan
"mmm.... boleh juga. Kita juga jarang kan ke Nami island? sekarang sudah seperti apa ya Nami?". Tak lama kemudian mereka sampai dirumah Kyuhyun. Setelah Kyuhyun masuk mobil, mereka langsung bergegas menuju rumah Sungmin.

"Gomawoya.. Aku turun disini saja" Kyuhyun meminta berhenti di sebuah halte bus
"mm... Xiu, aku juga mau turun disini" tiba-tiba Rinseung ikutan minta berhenti juga
"wae? tadi katanya kita mau main ice sakting?" tanya Xiu kebingungan
"hmmm aku.. aku baru ingat, aku di suruh eommaku untuk mengambil uang di ATM" Rinseung menunjuk mesin ATM yang berada tak jauh dari halte  bus
"memang berapa lama kau ambil uang sampai kau tidak ikut bersama kami?"
"mmm.... bukan cuma ambil uang saja. Aku juga disuruh transfer uang ke paman ku. Dan sepertinya transfernya lama. Jadi kalian duluan saja. Aku tidak mau merepotkan kalian. Nanti kalau sempat aku akan menyusul" Rinseung berhasil membohongi Xiu dan Jina
"[oh... begitu. Geurae. Kami duluan ya" Xiu langsung tancap gas setelah menurunkan Kyuhyun dan Rinseung. Kyuhyun melirik Rinseung sejenak
"Omo!! aku lupa membawa kartu ATM nya.. aisshhh" dusta Rinseung, berusaha memancing Kyuhyun agar dia mau mengajaknya. Sebetulnya Rinseung ingin membuntuti Kyuhyun
"apa yang harus ku lakukan sekarang? Xiu dan Jina sudah jaub pula" Rinseung menatap ke arah jalan dan berpura-pura berusaha mencari mobil Xiu, tapi mereka terlanjur jauh
"ikut saja denganku" BINGO!!! rencana Rinseung berhasil untuk memancing Kyuhyun. Kyuhyun berjalan menuju rumah Sungmin yang tak jauh dari halte bus
"ya! ya! ikut kau kemana?" tanya Rinseung dusta
"tentu saja ke rumah Sungmin hyung!"
Rinseung tersenyum licik. Sebenarnya dia tidak tau apa yang akan Kyuhyun lakukan dirumah Sungmin. Sungmin memang lebih tua 2 tahun dari Kyuhyun. Tapi Kyuhyun sangat senang bersahabat dengannya.

"Aaa Sungmin hyung! lama tak berjumpa. Waahhh kau makin ganteng saja sepulang dari Belanda!" Kyuhyun merangkul sahabatnya itu sambil mencolek dagu Sungmin
"isshh kau! menjijikkan!' protes Sungmin. Kyuhyun hanyan tertawa
"ehm... ehm..." Rinseung merasa menjadi kacang sekarang
"mmm.... oh iya hyung! kenalkan, ini..."
"pacarmu?" belum selesai Kyuhyun bicara Sungmin sudah memotongnya
"ANI!!!" jawab Kyuhyun dan Rinseung serempak
"waaa bukan pacar saja kompak ya jawabnya. Bagaimana kalau pacaran. Hahahah" gurau Sungmin. Pipi Rinseung terlihat memerah
"isshhh hyung-ah! dia ini Rinseung, temanku!"
"ooohhh teman yaaa????" Sungmin menaikkan alisnya, mencoba menggoda Kyuhyun. Kini wajah Kyuhyun yang memerah.

"Isshhh bosan sekali! tau begini tadi aku tidak usah mengikutinya! huh... menyebalkan sekali dia itu! membiarkan seorang yeoja menunggu nya bermain game" grutu Rinseung pelan. Rinseung mencoba mengganggu keseriusan Kyuhyun dan Sungmin yang sedang asik bermain star craft dengan lewat di depan mereka
"isshhh minggirlah!" tangan Kyuhyun berusaha menyingkirkan Rinseung dari hadapannya. Saat Rinseung akan melangkah lagi, kakinya tersandung kabel stick PS Kyuhyun dan Sungmin hingga dia menimpa Kyuhyun dan Kyuhyun juga reflek menghentikan Rinseung tapi malah jadinya posisi mereka seperti orang berpelukan. Mata mereka sempat bertemu.

"Emm.... aku tidak yakin kalau kalian cuma sekedar teman. kkkk~" Sungmin terkekeh kecil melihat pemandangan di depan matanya itu
"em..." mereka berdua langsung salah tingkah
"hh... aku mau pulang!" Rinseung pun mengambil tas nya dan bergegas pergi keluar, Kyuhyun langsung mengejarnya
"kejarlah Kyu!! jangan sampai dia lepas! lepas dari hatimu. kkkk~" lagi-lagi Sungmin tertawa.

-To Be Continue-
_________________________________________________________________

bagaimana bagaimana? perjuangan nih bikin ff ini. ngumpet-ngumpet dari mama author. takut dimarahin terus suruh belajar lagi deh. okelah, jangan jadi silent readers ya.. komen kalian sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup ff yang lebih baik (?) annyeong.. ^^